Sidoarjo, Sinata.id – Seorang santri berusia 14 tahun, Al Fatih Cakra Buana, selamat dan nyaris tanpa luka serius setelah tertimbun reruntuhan selama 72 jam (4 hari) akibat ambruknya sebuah gedung musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Insiden bangunan tiga lantai yang runtuh tersebut terjadi pada Senin (29/9/2025).
Dalam kondisi terjepit di bawah puing beton tanpa makanan dan hanya mengandalkan pasokan air minum yang diselipkan petugas melalui selang kecil, Al Fatih bertahan hidup.
Evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengeluarkannya dari reruntuhan. Santri itu kini sedang dirawat di RSUD RT Notopuro Sidoarjo.
“Kondisi badan saya baik-baik saja, tak ada luka, hanya lemas dan belum pulih saat ini,” ujar Al Fatih dari ruang perawatan, Sabtu (4/10/2025).
Ia menceritakan, saat kejadian dirinya sedang tidur dan mendengar suara gemuruh sebelum kemudian terjebak dalam kegelapan. “Saya lari tiba-tiba gelap, mungkin saya pingsan,” tuturnya.
Setelah siuman, ia mendengar suara para penyelamat dan kata-kata semangat mereka yang memberinya kekuatan untuk tidak menyerah.
Abdul Hanan, ayah Al Fatih, menyebut keselamatan putranya sebagai anugerah dan hadiah dari Allah. Dengan penuh syukur, ia mengucapkan terima kasih kepada para petugas yang telah bekerja tanpa lelah.
Kisah selamat Al Fatih menjadi titik terang di tengah musibah yang masih menyisakan duka.
Sebagai informasi proses evakuasi sampai hari ini masih terus berlangsung untuk mencari puluhan santri lainnya yang diduga masih tertimbun.
Dari data sementara menyebutkan 14 santri meninggal dunia dan 49 orang lainnya masih dalam pencarian. Sebanyak 57 sampel DNA telah dikirim ke Pusdokkes Polri untuk membantu proses identifikasi korban. (A58)