Pihak keluarga dan mahasiswa mempertanyakan bagaimana seseorang yang mengaku “sekadar menolong” bisa memiliki dokumen kependudukan yang menghubungkan dirinya dengan korban.
4. Autopsi Lisan: Pecah Jantung Akibat Aktivitas Berlebihan
Temuan sementara yang disampaikan secara lisan oleh dokter forensik menyebutkan korban mengalami pecah jantung yang diduga akibat aktivitas fisik berlebihan sebelum meninggal.
Namun penyidik menegaskan belum bisa menyimpulkan apa pun sampai hasil autopsi lengkap dikeluarkan secara resmi.
5. Ada Dugaan Barang Pribadi Korban Hilang
Mahasiswa Untag yang mengawal kasus ini mengungkap dugaan hilangnya sejumlah barang korban.
Kekosongan barang-barang pribadi memunculkan dugaan bahwa ada upaya menghilangkan bukti.
6. Jeda Waktu Pelaporan Dinilai Tidak Wajar
Keluarga korban mempertanyakan mengapa pihak kampus dan keluarga baru diberi informasi berjam-jam setelah korban ditemukan.
Keterlambatan ini ikut menambah daftar kejanggalan.
7. AKBP Basuki Diperiksa Dua Hari dan Dipatsus 20 Hari
Propam Polda Jawa Tengah menetapkan penempatan khusus selama 20 hari bagi AKBP Basuki setelah terbukti melanggar kode etik dengan tinggal satu atap dengan korban tanpa ikatan perkawinan.
Keputusan itu diambil setelah gelar perkara internal yang juga melibatkan Itwasda, Biro SDM, dan Bidkum.
8. Basuki Bantah Ada Hubungan Asmara
Meski terdaftar satu KK, Basuki tetap membantah memiliki hubungan asmara dengan korban.
Ia mengaku hanya merasa kasihan dan membantu Levi sejak orang tua korban meninggal dunia.