Namun, penangkapan SS dan JS tidak berlangsung mulus.
Keduanya disebut melakukan perlawanan dan membahayakan keselamatan anggota di lapangan.
Polisi tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas terukur hingga keduanya tersungkur.
Dari tangan keduanya, polisi menyita sebilah pisau yang digunakan untuk menodong korban.
Hasil pemeriksaan awal mengarah pada dugaan keterlibatan mereka dalam tiga aksi perampokan lain yang sebelumnya menghantui warga Belawan.
Tidak berhenti di situ, aparat masih memburu sejumlah nama lain yang diduga bagian dari jaringan yang sama.
AKBP Wahyudi menambahkan bahwa operasi ini hanya langkah awal.
“Kami tidak berhenti pada dua orang ini. Pemburu kami masih terus bergerak untuk memutus rantai pelaku lainnya demi keamanan masyarakat Belawan,” ujarnya.
Di wilayah yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai “jalur gelap” bagi pengendara, penangkapan ini menjadi sinyal kuat bahwa polisi tidak lagi sekadar menunggu laporan, tetapi menjemput sumber ancaman itu langsung ke akar-akarnya.
Warga pun berharap momentum ini menjadi titik balik, mengakhiri bayang-bayang begal yang selama ini seolah menjadi bagian dari napas jalanan Belawan. [bkr]