Cilacap, Sinata.id – Sebanyak 20 orang masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sementara tiga korban telah ditemukan meninggal dunia.
Lebih dari 200 personel terus melakukan pencarian dan pertolongan meski terkendala kondisi cuaca, tanah labil, serta minimnya penerangan.
Tim gabungan dari berbagai unsur seperti Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, relawan, dan warga sekitar terlibat dalam pencarian.
Selain tenaga, BNPB juga telah mengerahkan alat berat, pompa alkon, dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan meninjau langsung lokasi terdampak pada Jumat (14/11/2025) sore, mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal.
Laporan Pusdalops BNPB mencatat hingga Jumat (14/11) pukul 11.16 WIB, terdapat 23 warga selamat yang berada di zona rawan.
Mereka telah mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan tiga korban meninggal sudah dievakuasi ke RS Majenang.
Dampak longsoran mengakibatkan kerusakan 12 rumah rusak berat dan 16 rumah lainnya terancam longsor, terutama di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying.
Selain penanganan darurat, BNPB menyiapkan langkah relokasi bagi 28 keluarga yang tinggal di kawasan kritis.
Pemkab Cilacap sendiri telah menyediakan lahan yang dinilai lebih aman untuk pemindahan warga setelah fase tanggap darurat selesai.
Kepala BPN Suharyanto mengimbau masyarakat di sekitar zona rawan untuk menghentikan aktivitas dan segera mengosongkan area guna menghindari potensi longsor susulan. (*)