Sinata.id- Kasus pencurian ternak kembali menghebohkan warga Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang terjadi baru-baru ini.
Enam ekor kerbau milik warga setempat dilaporkan hilang secara misterius, dan belakangan terungkap bahwa pengembala kerbau itu sendiri diduga ikut terlibat dalam aksi pencurian tersebut.
Peristiwa ini dialami oleh Toni Simamora (55 tahun), warga Dusun III Muara Tapus, Kecamatan Manduamas, yang berprofesi sebagai nelayan. Toni bersama rekannya, Lamsihar Meha (48 tahun), melaporkan kejadian ini secara resmi ke pihak kepolisian.
Dalam laporannya, Toni menjelaskan bahwa pada Sabtu 28 Juni 2025 sekira pukul 19.00 WIB, ia menyadari enam ekor kerbau peliharaannya tidak kembali ke kandang. Saat menanyakan kepada keponakannya yang juga bertugas sebagai pengembala, Taufik Manullang (18 tahun), pemuda itu mengaku bahwa kerbau masih berada di padang penggembalaan.
Namun setelah dilakukan pencarian bersama, ternak tersebut tidak ditemukan. Pencarian pun terus dilakukan hingga tiga hari tanpa hasil.
Beberapa minggu kemudian, Toni kembali menanyakan pertanggung jawaban kepada Taufik. Di luar dugaan, sang keponakan akhirnya mengaku bahwa dirinya terlibat langsung dalam pencurian enam ekor kerbau tersebut. Ia bahkan menyebut bahwa aksi itu dilakukan bersama tiga orang rekannya yang merupakan warga Desa Andam Dewi.
Identitas ketiga rekan pelaku saat ini masih belum diketahui. Akibat kejadian tersebut, Toni mengaku mengalami kerugian mencapai Rp115 juta. Ia pun berharap pihak Polres Tapanuli Tengah segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap para pelaku yang terlibat.
“Kami mohon agar kasus ini segera diusut sampai tuntas. Kerbau-kerbau itu hasil kerja keras kami selama bertahun-tahun,” ujar Toni dalam laporan pengaduannya saat didampingi pengacaranya, Jusuf Tinambunan SH C.LI, Minggu (5/10).
Sebagai bukti awal, pelapor turut menyertakan foto salah satu pelaku dalam berkas laporan yang disampaikan pada 26 September 2025 di Mapolres Tapteng, Pandan. (SN1)