Tanjung Pinang, Sinata.id – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir (Harla) Kejaksaan Republik Indonesia ke-80 pada Selasa (2/9/2025). Acara berlangsung khidmat di halaman kantor Kejati Kepri, Jalan Sungai Timun No. 1, Senggarang, Tanjungpinang.
Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, J. Devy Sudarso, yang bertindak selaku inspektur upacara. Turut hadir dalam kesempatan tersebut seluruh jajaran pimpinan, mulai dari Asisten, Kepala Bagian Tata Usaha, Kajari Tanjung Pinang, Kajari Bintan, beserta seluruh pegawai Kejati Kepri. Hadir pula perwakilan dari Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) wilayah Kepri, Tanjungpinang, dan Bintan. Komandan upacara dijabat oleh Kasi Penkum Kejati Kepri, Yusnar Yusuf Hasibuan, S.H., M.H.
Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kajati Kepri, Jaksa Agung Republik Indonesia menegaskan bahwa peringatan ini merupakan momentum evaluasi dan introspeksi bagi seluruh insan Adhyaksa guna memperkuat soliditas dan solidaritas dalam menghadapi kompleksitas tugas di masa depan.
Ditegaskan bahwa tanggal 2 September ditetapkan sebagai Hari Lahir Kejaksaan berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Nomor 196 Tahun 2023. Penetapan ini merujuk pada peristiwa bersejarah tanggal 2 September 1945, ketika Presiden pertama Ir. Soekarno melantik Mr. R. Gatot Tanoemihardja sebagai Jaksa Agung pertama. Momen tersebut menandai awal keikutsertaan Kejaksaan dalam struktur ketatanegaraan Indonesia, sekaligus menegaskan perannya sebagai penjaga hukum dan penegak cita-cita proklamasi.
Mengusung tema “Transformasi Kejaksaan Menuju Indonesia Maju”, peringatan kali ini menekankan pentingnya pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan yang selaras dengan agenda supremasi hukum, stabilitas, dan kepemimpinan nasional. Tema ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah, khususnya dalam penguatan reformasi hukum, birokrasi, serta pemberantasan korupsi dan narkoba. Jaksa Agung menekankan perlunya transformasi penegakan hukum yang adaptif, responsif terhadap perubahan, dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jaksa Agung juga mengapresiasi capaian Kejaksaan yang kembali dinobatkan sebagai lembaga negara terpercaya setelah TNI dan Presiden, berdasarkan hasil survei Indikator (Mei 2025) dan Polling Institute (Agustus 2025). Keberhasilan ini disebutnya sebagai buah dari kerja keras seluruh insan Adhyaksa yang mengedepankan nilai keadilan, efektivitas fungsi intelijen, pemberantasan korupsi, dan peningkatan kualitas SDM.
Pada kesempatan yang sama, Kajati Kepri membacakan Tujuh Perintah Harian Jaksa Agung sebagai pedoman pelaksanaan tugas, yaitu:
-
Menanamkan semangat kesatuan berdasarkan nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa dan Trapsila Adhyaksa Berakhlak.
-
Mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam pemberantasan korupsi yang berorientasi pada hajat hidup orang banyak, pemulihan kerugian negara, dan perbaikan tata kelola.
-
Memperkuat peran sentral Kejaksaan dalam sistem peradilan pidana dan sebagai Jaksa Pengacara Negara.
-
Mengoptimalkan budaya kerja kolaboratif dan responsif dengan mengedepankan integritas, profesionalisme, dan empati.
-
Menerapkan dengan cermat UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP yang mulai berlaku pada 2026.
-
Mewujudkan pola pembentukan insan Adhyaksa yang terstandarisasi, profesional, dan menjadi role model penegak hukum.
-
Meningkatkan pola penanganan perkara dengan menyeimbangkan hukum positif dan nilai keadilan masyarakat, demi terwujudnya ketertiban dan kepastian hukum yang objektif, adil, dan humanis.
Dalam penutup amanatnya, Jaksa Agung mengajak seluruh jajaran Kejaksaan untuk menjadikan momen ini sebagai penyemangat dalam memperbarui dedikasi dan pengabdian kepada bangsa dan negara. “Kita adalah sentral penegakan hukum di negara ini. Selamat Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia Ke-80,” serunya.
Usai upacara, Kajati Kepri didampingi Wakajati, jajaran pimpinan, serta pengurus IAD melaksanakan upacara tabur bunga di perairan Selat Riau, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengenangan atas jasa, pengorbanan, serta dedikasi para pahlawan nasional yang gugur di medan pertempuran. (SN7)