Pematangsiantar, Sinata.id – Pondok Pesantren Mahabatturrosul SAW menggelar acara Dialog Kebangsaan di Sidomulyo, Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Minggu (14/9/2025). Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Rizieq Shihab hadir sebagai penceramah utama.
Di hadapan jamaah, Habib Rizieq menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan hidup berdampingan secara harmonis di tengah keberagaman. Ia menegaskan agar umat Islam tidak mengganggu pihak lain selama tidak mendapat gangguan.
“Selama orang lain tidak mengganggu umat Islam, maka jangan ganggu mereka. Perlakukan dengan baik dan jangan sekali-kali mencaci maki agama orang lain,” ujarnya.
Rizieq juga berulang kali mengingatkan agar umat tidak terjebak dalam paham radikal maupun liberal. Menurutnya, umat harus berpegang pada ajaran Islam yang lurus.
“Umat Islam yang radikal ini berbahaya atau tidak?” tanyanya kepada jamaah. Serentak jamaah menjawab, “bahaya.” Rizieq kemudian menambahkan bahwa kelompok dengan pemahaman menyimpang harus diajak berdialog agar pandangannya bisa diluruskan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa istilah kafir berarti hati yang tertutup atau belum memperoleh hidayah dari Allah, bukan untuk merendahkan orang lain. Karena itu, semua pihak wajib saling menghormati.
“Kita wajib membantu siapa saja, tanpa melihat suku maupun agamanya,” ujarnya.
Rizieq juga menyampaikan kekagumannya terhadap masyarakat Sumatera Utara yang majemuk namun tetap rukun. Ia menilai, keragaman masyarakat Batak yang bahkan dalam satu keluarga bisa berbeda agama, menjadi modal kuat dalam menjaga persatuan.
“Keakraban masyarakat di sini luar biasa. Ini tidak boleh diadu domba dan harus dijaga dengan baik,” tutupnya. (SN14)