Pematangsiantar, Sinata.id – MM (54 tahun), seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di lingkungan Pemko Pematangsiantar, diduga menjadi korban hipnotis. Uang Rp 10 juta pun raib.
Ia diduga dihipnotis di Jalan Rahkuta Sembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Selasa 16 September 2025.
Katanya, sebelumnya ia dihubungi seseorang melalui telepon selular (ponsel). Melalui telepon, seseorang itu menyebut, kalau dirinya mendapat hadiah BRIlink untuk ongkos naik haji (ONH). “Awalnya ada yang menelepon aku, kasih tahu kalau aku dapat hadiah Brilink untuk ONH,” ucap MM.
Setelah menerima telepon, MM menuju BRIlink yang ada di Jalan Rahkuta Sembiring, dan bertemu dengan Agen BRIlink HP. MM pun mempertanyakan terkait pembayaran BRIva Tokopedia.
Oleh HP, Agen BRIlink di Jalan Rahkuta Sembiring, mengatakan, kalau MM diminta membayar ke Tokopedia sebesar Rp 10 juta.
“Bapak itu bilang transfer untuk bayar Tokopedia. Setelah ditransfer tapi uangnya tak kunjung diberi. Bahkan bapak itu minta untuk transfer dua kali dengan nominal yang sama, tapi aku tolak,” ujar HP
Setelah itu, HP meminta uang yang ditransfer, supaya segera di ganti hari itu juga. Hanya saja MM tidak memiliki uang. “Kasih lah aku waktu untuk berpikir, pasti aku ganti tapi kalau sekarang tidak bisa,” tutur MM
Setelah berdiskusi, antara MM dan HP sepakat membuat perjanjian. Dimana, MM menitipkan sebuah kendaraan sepeda motor NMAX sebagai jaminan, dan akan dikembalikan, bila uangĀ Rp 10 juta dibayarkan.
“Saya pikir, saya yang diberi uang. Karena kata yang menelepon itu, aku tidak akan mengeluarkan uang sepeserpun,” sebut MM. (SN14)