Jakarta, Sinata.id – Profil Muhammad Qodari kembali jadi sorotan publik setelah Presiden Prabowo Subianto resmi melantiknya sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada reshuffle kabinet. Pengamat politik kawakan yang dikenal kritis dan tajam dalam membaca peta kekuasaan ini, kini menempati posisi strategis di lingkaran terdekat Istana, menandai babak baru perjalanannya dari dunia riset politik ke pusat pengambilan kebijakan negara.
Presiden Prabowo Subianto kembali merombak jajaran kabinetnya pada Rabu (17/9/2025). Salah satu keputusan penting dalam reshuffle kali ini adalah pengangkatan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), menggantikan AM Putranto.
Qodari, yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala KSP sejak Oktober 2024, kini resmi naik posisi. Dalam prosesi pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, ia berdiri mengenakan jas hitam, menyimak sumpah jabatan yang dibacakan Presiden Prabowo.
“Demi Allah saya bersumpah, akan setia kepada UUD 1945 dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab demi bangsa dan negara,” ucap Prabowo, diikuti para pejabat baru yang dilantik.
Keputusan ini tertuang dalam Keppres RI Nomor XX Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri serta Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024–2029.
Rekam Jejak Qodari
Lahir di Palembang pada 15 Oktober 1973, Muhammad Qodari dikenal sebagai pengamat politik yang kerap tampil di berbagai media nasional. Latar belakang akademiknya tak kalah mengesankan.
Ia meraih gelar sarjana Psikologi Sosial di Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Essex, Inggris, dengan fokus pada perilaku politik. Pada 2016, ia menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Gadjah Mada dengan predikat sangat memuaskan melalui disertasi bertajuk “Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014.”
Karier Qodari di dunia survei dan riset politik juga gemilang. Ia mendirikan Indo Barometer pada 2006 dan menjabat Direktur Eksekutif lembaga riset independen tersebut.
Sebelumnya, ia pernah menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Direktur Riset LSI, peneliti di CSIS, serta kolumnis politik sejak 1999. Di dunia penyiaran, ia dikenal sebagai pembawa acara program politik seperti “Negeri Setengah Demokrasi” dan “Suara Rakyat”.
Peran Strategis Kepala Staf Kepresidenan
Kantor Staf Presiden memiliki mandat penting: memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam mengendalikan program prioritas nasional, komunikasi politik, serta pengelolaan isu strategis. Kepala KSP memimpin jalannya tugas-tugas tersebut, termasuk membentuk tim lintas kementerian bila diperlukan.
Dalam kebijakan tata kelola layanan, KSP menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pelayanan berbasis standar ISO 20000-1:2018. Beberapa langkah strategis yang ditekankan meliputi memastikan seluruh personel memahami perannya, menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan, serta meningkatkan kualitas tata kelola secara konsisten.
Selain itu, KSP juga menegakkan kebijakan keamanan informasi berlandaskan ISO 27001:2022. Qodari menegaskan pentingnya menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan seluruh aset informasi dari potensi ancaman internal maupun eksternal.
Kekayaan Qodari
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 19 Januari 2025, Qodari tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp 261,9 miliar.
Sebagian besar asetnya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 182 miliar, tersebar di Palangkaraya, Jakarta, Depok, Bogor, Lombok Utara, Sukabumi, Banda Lampung, Pulang Pisau, dan Lampung Utara.
Selain properti, ia juga memiliki kendaraan senilai Rp 933 juta, di antaranya Toyota Kijang Innova 2.0 AT, Neta V-II, Wuling Air EV Long Range, dan motor Honda CMX500 Rebel. Harta bergerak lainnya tercatat Rp 9,8 miliar, surat berharga Rp 475 juta, kas Rp 70,7 miliar, serta harta lainnya Rp 11 juta. Ia juga memiliki utang Rp 2,8 miliar.
Sosok Penggagas Jokpro2024
Di balik perannya di pemerintahan, Qodari dikenal sebagai penggagas gerakan Jokowi-Prabowo 2024 (Jokpro2024), sebuah inisiatif politik yang sempat mengundang perhatian publik. Jejak rekamnya menunjukkan kapasitas sebagai pengamat sekaligus aktor politik yang memahami dinamika kekuasaan dan strategi komunikasi.
Pelantikan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan menandai langkah strategis Presiden Prabowo dalam memperkuat koordinasi kebijakan dan komunikasi politik di lingkaran terdekat Istana.
Dengan latar belakang akademik, pengalaman riset, serta rekam jejak panjang di dunia politik, Qodari diharapkan mampu membawa energi baru dan profesionalisme dalam mengelola isu-isu strategis nasional.
Keputusan ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintahan Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas politik dan efektivitas birokrasi dalam periode Kabinet Merah Putih 2024–2029. (A46)