Sinata.id – Dalam sepekan terakhir, publik dikejutkan oleh serangkaian dugaan keracunan MBG (Makanan Bergizi Gratis) massal yang menimpa ratusan siswa di berbagai daerah setelah menyantap hidangan.
Kasus terbaru terjadi di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, yang menambah panjang daftar peristiwa serupa dan memunculkan pertanyaan serius mengenai standar kebersihan serta distribusi makanan dalam program nasional tersebut.
Ratusan Pelajar di Banggai Kepulauan Dilarikan ke RS
Data resmi RSUD Trikora Salakan yang dirilis Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan pada Kamis (18/9/2025) pukul 06.00 WITA mencatat 251 pelajar SD hingga SMA mengalami gejala keracunan.
Keluhan yang dialami mulai dari gatal-gatal, mual, muntah, hingga sesak napas.
Sebanyak 173 siswa telah dipulangkan setelah menjalani perawatan, sementara 78 siswa lainnya masih dirawat intensif dan menjalani observasi selama 24 jam.
Lamongan: 13 Siswa SMA Tumbang Usai Santap MBG
Di Jawa Timur, kasus serupa menimpa 13 siswa SMA Negeri 2 Lamongan pada Rabu (17/9/2025).
Para siswa dilaporkan mengeluh mual dan pusing setelah makan menu MBG.
Pihak RSI Nasrul Ummah Lamongan menyebut empat siswa telah pulang, sedangkan sisanya dirawat jalan.
Garut: 194 Siswa Keracunan Ayam Woku dan Stroberi
Masih di tanggal yang sama, 194 siswa di Kadungora, Garut, Jawa Barat, diduga keracunan usai menyantap nasi putih, ayam woku, tempe orek, sayur lalapan, dan stroberi yang disalurkan Yayasan Al Bayyinah 2 Garut.
Sebanyak 19 siswa harus mendapatkan perawatan intensif di sejumlah rumah sakit setempat.
Sumbawa: Mushola Disulap Jadi Ruang Perawatan
Pada Selasa (16/9/2025), ratusan siswa di Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mengalami nasib serupa.
Puskesmas Empang kewalahan hingga mushola dan teras dipakai untuk merawat korban.
Rinciannya, terdapat 94 siswa MTsN 2, 20 siswa MIN 3, 11 siswa MAN 3, dan 2 siswa SMPN 3 yang terdampak dalam insiden ini.
Baubau: 37 Siswa Keracunan, Ayam Berbau Jadi Sorotan
Masih di hari yang sama, 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah Baubau, Sulawesi Tenggara, dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas.
Gejala yang dialami berupa mual, muntah, dan pusing.
Kepala Dinas Kesehatan Baubau, Fanti Frida Yanti, menyebut sampel makanan telah diambil untuk uji laboratorium.
Dugaan awal menyebut ayam dengan bau tidak sedap sebagai penyebab utama.
Gunungkidul: 19 Siswa Keracunan di Tiga Sekolah
Pada Senin (15/9/2025), 19 siswa dari tiga sekolah di Semin, Gunungkidul, Yogyakarta, juga mengalami dugaan keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, memastikan sampel makanan langsung diuji di laboratorium untuk mengetahui penyebabnya.
Tuntutan Evaluasi Menyeluruh
Rangkaian peristiwa ini menjadi alarm serius bagi pemerintah pusat dan daerah.
Program MBG yang seharusnya meningkatkan gizi siswa justru memunculkan kekhawatiran publik.
Banyak pihak mendesak adanya pengawasan ketat terhadap kualitas bahan pangan, kebersihan dapur penyedia, hingga proses distribusi ke sekolah-sekolah.
Meski sebagian besar korban telah dipulangkan, gelombang kasus di enam wilayah ini menjadi pengingat bahwa keselamatan dan kesehatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam implementasi program nasional tersebut. (A46)