Sinata.id – Jika kejujuran adalah mata uang langka di dunia politik, Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, baru saja menggebrak pasar gelap etika. Dalam sebuah video 30 detik yang viral, ia dengan santai mengaku “merampok uang negara” saat menuju Makassar. Ironisnya, pria yang cengengesan di mobil itu ternyata harta kekayaannya minus Rp2 juta.
Rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan Wahyudin, lengkap dengan identitasnya sendiri, berceloteh sambil tertawa: “Kita rampok saja uang negara ini, kita habiskan biar negara ini semakin miskin.”
Baca Juga: Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo Mengaku Rampok Uang Negara
Sebagai bonus dramatis, ia menyebut membawa “hugel” alias selingkuhan.
Publik sontak geger, bukan saja karena pengakuannya, tetapi juga karena kecerobohan dalam berucap.
“Merampok negara di mulut, namun saldo pribadinya merah,” demikian caption salah satu pengguna akun Facebook, dikutip Sabtu (20/9/2025).
Baca Juga: Skandal “Rampok Uang Negara” Wahyudin Moridu, Berujung Drama Permintaan Maaf
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024, aset Wahyudin terdiri dari tanah warisan Rp180 juta dan kas Rp18 juta.
Sayangnya, utangnya Rp200 juta. Hasil akhirnya adalah minus Rp2 juta.
Dengan saldo defisit, pernyataan “rampok uang negara” dinilai warganet bukan sekadar candaan.
Usai dihujani kecaman publik, video terbaru Wahyudin muncul kembali, kali ini bukan di jalanan, tapi di video permintaan maaf.
Baca Juga: Wahyudin Moridu “Rampok Uang Negara” Dipecat PDIP
Didampingi istrinya, ia memohon ampun kepada rakyat Gorontalo.
“Semua ini murni kesalahan saya… Saya siap menanggung konsekuensi,” ucapnya dengan wajah lesu.
PDIP pun tak menunggu lama, surat pemecatan turun, pergantian antar waktu (PAW) segera dijalankan.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menegaskan langkah itu adalah bagian menjaga wibawa partai.
“Jangan sampai ada kader yang mencederai hati rakyat. Tindakan Wahyudin jelas tak bisa ditolerir,” tegasnya. (A46)