Sinata.id – San Siro malam itu bergetar, seolah bernyanyi untuk Christian Pulisic. AC Milan tampil perkasa menghancurkan Udinese 3-0 pada lanjutan Serie A, Minggu (21/9/2025) dini hari, dan sang bintang asal Amerika Serikat berdiri di panggung utama. Dua gol plus satu assist bukan sekadar angka, itu adalah bukti bahwa Pulisic kini menjadi jantung kreativitas Rossoneri.
Babak Pertama: Momentum dari Pemotongan Berani
Menit ke-40 menjadi awal pesta. Pulisic, dengan insting predator, memotong aliran bola dari lini tengah. Ia melepas umpan cepat ke Pervis Estupiñán, lalu sigap menyambar bola pantul. Dalam satu gerakan halus, tembakannya melewati Razvan Sava, gol yang memecah kebuntuan dan mengubah atmosfer stadion.
Awal Babak Kedua: Umpan Manja untuk Fofana
Tak menunggu lama, menit ke-47 Pulisic kembali mencuri perhatian. Dengan keberanian dan timing sempurna, ia merebut bola dari Jesper Karlström. Umpan mendatar darinya seperti undangan pesta yang tak bisa ditolak. Youssouf Fofana menyambarnya di kotak penalti dan menggandakan keunggulan Milan. San Siro bersorak, seakan tahu pertandingan sudah hampir milik mereka.
Gol Ketiga: Rabiot, Pulisic, dan Sebuah Penyelesaian Dingin
Pada menit ke-53, drama belum usai. Adrien Rabiot memberi umpan, dan Pulisic, tanpa ragu, melepaskan tembakan rendah yang merobek jala Udinese. Gol itu bukan sekadar angka ketiga, tetapi sebuah pernyataan: Milan dominan, dan Pulisic adalah orkestra yang memimpin irama.
Statistik Emas dan Rekor Langka
Pertandingan ini memberi Pulisic posisi di buku rekor. Dengan kontribusi tiga gol, ia jadi pemain pertama dalam tiga musim terakhir Serie A yang mencapai torehan minimal 25 gol dan 15 assist.
Lebih jauh, Sports Illustrated mencatatnya sebagai pemain Amerika Serikat kedua dalam dua dekade terakhir yang mencetak dua gol dan satu assist dalam satu laga liga top Eropa, mengikuti jejak Jordan Pefok pada 2018 bersama Rennes.
Tidak hanya gol dan assist, Pulisic menyentuh bola 46 kali, melakukan empat tekel, dan menyelesaikan 23 dari 26 operan, angka-angka yang menggambarkan dominasinya di lapangan.
Sorotan dan Ucapan Sang Bintang
Tak heran, gelar Man of the Match jadi milik pemain berusia 26 tahun itu. Kepada Sky Sport Italia, ia mengaku puas meski sempat merasakan sedikit cedera ringan.
“Saya merasa baik. Hari ini sempat cedera ringan, tapi saya oke dan sangat senang dengan kemenangan ini,” ujarnya, dengan senyum yang menenangkan para penggemar.
Kini, Pulisic bersiap menghadapi jadwal padat, laga Coppa Italia melawan Lecce pada 24 September, lalu panggilan tim nasional AS untuk uji coba kontra Ekuador dan Australia. Dengan Piala Dunia 2026 menanti di cakrawala, penampilan seperti ini hanyalah awal dari kisah besar Christian Pulisic bersama Milan. (A46)