Sinata.id – Malam itu di Gaziantep, Andre Onana berdiri di bawah sorotan lampu stadion. Bukan sebagai kiper penuh keraguan seperti yang kerap diingat para penggemar Manchester United, tetapi sebagai penjaga gawang penuh percaya diri. Di penampilan keduanya bersama Trabzonspor, Onana menggebrak Super Lig Turki dengan sebuah aksi yang membuat para komentator terdiam kagum.
Saat papan skor masih menunjukkan keunggulan tuan rumah 1-0 di menit ke-70, Onana melakukan sesuatu yang jarang dilakukan kiper, ia keluar dari kotak penalti, menggiring bola dengan tenang, lalu mengirim umpan panjang sempurna.
Bola itu jatuh tepat di kaki Paul Onuachu, sang penyerang jangkung Trabzonspor. Dalam sekejap, Onuachu memperdaya empat bek lawan sebelum menyarangkan bola ke gawang. Gol penyama kedudukan lahir bukan dari serangan balik biasa, melainkan dari visi luar biasa seorang kiper.
Aksi itu segera memicu gelombang reaksi. Di media sosial, terutama kalangan fans Manchester United, komentar bermunculan.
“Andre Onana baru saja memberi assist kelas dunia. Tinggalkan Old Trafford dan jadilah pesepakbola hebat lagi,” tulis seorang penggemar.
Perbandingan dengan Manuel Neuer, sang ikon sweeper-keeper Bayern Munchen, pun tak terhindarkan.
Onana, yang resmi meninggalkan Old Trafford pada 11 September, kini punya panggung baru di Turki. Meski debutnya berakhir pahit dengan kekalahan 0-1 dari Fenerbahce, ia tetap terpilih sebagai pemain terbaik. Dan di laga kontra Gaziantep inilah, ia membuktikan bahwa kualitasnya belum pudar.
Sementara itu di Inggris, Manchester United justru tak merasakan kehilangan. Pada malam yang sama, Setan Merah menang dramatis 2-1 atas Chelsea.
Laga sarat tensi itu diwarnai dua kartu merah, tetapi gol Bruno Fernandes dan Casemiro mengamankan tiga poin. Altay Bayindir dipercaya menjadi starter untuk kelima kalinya di Premier League, sedangkan Senne Lammens masih menunggu kesempatan debut.
Namun sorotan malam itu tetap tertuju pada Onana.
Dari seorang kiper yang dulu menuai kritik pedas di Old Trafford, ia kini menjadi sorotan positif.
Kepindahan ke Trabzonspor tampaknya bukan sekadar pelarian, tetapi awal baru untuk menghidupkan kembali kariernya.
Di bawah langit Liga Turki, Andre Onana akhirnya bisa kembali menikmati sepak bola, dan dunia kembali mengingatnya bukan karena blunder, melainkan karena brilliance seorang kiper yang berani. (A46)