Sinata.id – Old Trafford, Sabtu malam (20/9/2025), menjadi panggung emosi dan adrenalin. Manchester United, yang pekan lalu dihantam kritik usai kalah dari Manchester City, membalas keraguan publik dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Chelsea. Di balik skor akhir, ada satu momen yang mencuri perhatian, Matheus Cunha, baru pulih dari cedera, meluapkan euforia yang terasa hingga ke tribun Stretford End.
Sejak peluit awal, MU tampil agresif. Tekanan tinggi membuat Chelsea goyah, dan drama pun dimulai saat kiper Robert Sanchez diusir keluar lapangan karena menjegal Bryan Mbeumo dalam situasi satu lawan satu. Keputusan itu mengguncang mental The Blues, dan Bruno Fernandes tak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuka keunggulan Setan Merah.
Babak pertama belum usai ketika Casemiro menambah luka Chelsea lewat gol keduanya. Namun, nasib bisa berubah sekejap, kartu kuning kedua untuk Casemiro membuat MU harus bertahan dengan sepuluh pemain. Old Trafford berubah tegang, setiap sentuhan bola terasa berharga.
Chelsea menemukan celah saat laga tinggal 10 menit. Trevoh Chalobah memperkecil ketertinggalan, menyuntikkan ketegangan baru ke dalam pertandingan. Tapi MU, dengan disiplin dan semangat bertahan, menahan gempuran demi gempuran.
Di sinilah Cunha, yang masuk menggantikan Noussair Mazraoui, menunjukkan kelasnya. Ia mengulur waktu dengan pintar, menahan bola di dekat bendera sudut, memancing frustrasi lawan dan sorakan lega dari pendukung tuan rumah.
Ketika peluit akhir dibunyikan, Cunha tak lagi bisa menahan luapan emosi. Ia menendang bola ke arah suporter, mengepalkan tangan, dan berlari menyatu dengan rekan setimnya. Bagi sang penyerang asal Brasil, momen itu bukan sekadar kemenangan, itu penegasan bahwa MU belum habis.
Pelatih Ruben Amorim pun tak menyembunyikan perasaan leganya. Tekanan yang sempat menghimpitnya kini sedikit mereda. “Ini sangat penting karena saya memahami situasi di sekitar klub ini,” ujarnya. “Kami bisa kalah dari Grimsby, kami bisa mengalahkan tim mana pun. Fokus kami hanya pertandingan berikutnya. Kemenangan ini adalah dorongan besar. Kami butuh urgensi untuk menang lagi.”
Malam itu, Old Trafford tidak hanya menyaksikan kemenangan, tetapi juga kebangkitan semangat. Dan di tengah semua sorak sorai, euforia Matheus Cunha menjadi simbol kebersamaan dan keyakinan bahwa badai bisa dilewati. (A46)