Sinata.id – Video berdurasi 1 menit 47 detik yang diunggah akun Twitter @mdy_asmara1701 pada 21 September 2025 itu menunjukkan seekor lintah masih bergerak di antara sajian MBG (Makan Bergizi Gratis).
Siswi penerima, Anisa Rani dari SMKN 2 Ogan Komering Ilir, demikian disebutkan dalam unggahan.
“Iya masih gerak, Pak, di selada,” ungkap Anisa, menegaskan bahwa burger tersebut berasal dari program MBG, di unggahan yang kemudian viral.
Menanggapi kehebohan ini, Sekda Ogan Komering Ilir, Asmar Wijaya, memastikan pihaknya turun tangan.
“Satgas sudah diluncurkan untuk memastikan kejadian ini. Mereka akan mengunjungi sekolah dan SPPG terkait,” tegas Asmar.
Langkah cepat itu diambil setelah unggahan video tersebut ditonton lebih dari 236 ribu kali dan memantik diskusi panas di Twitter.
“Siput Tak Berumah”
Respons publik bervariasi, dari candaan satir hingga kritik pedas. Salah satu komentar yang menyindir keras datang dari akun @rempahvoc:
“Pertama, itu bukan lintah, itu siput tak berumah karena gajinya nggak cukup buat nyicil KPR. Kedua, tetap aja, kebersihan makanannya buruk.”
Akun @rogue_mercenary mengingatkan bahaya kesehatan.
“Mau lintah atau siput, tetap bahaya. Bisa bikin lumpuh kalau bawa parasit, kayak kasus di Australia.”
Kritik lebih tajam diarahkan pada sistem pengawasan MBG. Akun @djumadipartose1 mempertanyakan transparansi:
“Kenapa setiap ada makanan basi, belatung, atau keracunan MBG, yang dipublikasikan nama sekolah, bukan nama dapur atau vendornya? Kenapa kasus semacam ini tidak diproses hukum?”
Tak hanya itu, sebagian warganet menilai masalah ini sebagai bukti lemahnya pengawasan program MBG.
Akun @rizalcania14819 bahkan menyarankan langkah drastis, “MBG rawan disabotase. Sebaiknya Pak Prabowo hentikan dan ganti dengan bantuan dana makan gratis. Lebih bijaksana kalau pemerintah buka lapangan kerja, bukan sekadar bagi-bagi makanan.” (A46)