Sinata.id – Dunia kini berdiri di ambang revolusi teknologi yang lebih besar dari sekadar kecerdasan buatan (AI) konvensional. Setelah AI merevolusi industri, para pakar meyakini bahwa babak berikutnya akan membawa perubahan mendasar yang akan membentuk arah peradaban. Inovasi besar tengah dipersiapkan, menawarkan peluang luar biasa sekaligus tantangan kompleks.
Berikut sejumlah tren besar yang diperkirakan akan mengguncang lanskap global, membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi peradaban manusia, dirangkum Sinata.id pada Selasa (23/9/2025) dari berbagai sumber.
1. AGI dan Superintelligence
AI saat ini masih tergolong sempit, hanya mampu menangani tugas tertentu.
Namun, Artificial General Intelligence (AGI) diperkirakan akan muncul sebagai kecerdasan buatan yang mampu berpikir dan bertindak layaknya manusia di berbagai bidang.
Sebagian ilmuwan bahkan mengantisipasi era superintelligence, kecerdasan buatan yang melampaui kemampuan otak manusia, yang memunculkan perdebatan soal etika dan kontrol penggunaannya.
2. Quantum Computing dan Quantum AI
Perpaduan komputasi kuantum dan AI menjanjikan kecepatan pemrosesan luar biasa.
Teknologi ini diyakini dapat memecahkan tantangan besar, mulai dari pemodelan iklim global hingga penemuan obat revolusioner.
Perusahaan teknologi raksasa kini berlomba menjadi yang terdepan dalam pengembangan riset kuantum untuk meraih keunggulan kompetitif.
3. Bioteknologi dan Peningkatan Manusia
Setelah AI, bioteknologi diproyeksikan menjadi fondasi inovasi berikutnya.
Teknologi pengeditan gen seperti CRISPR memungkinkan penyembuhan penyakit genetik yang sebelumnya mustahil.
Selain itu, brain-computer interface (BCI) membuka jalan bagi peningkatan kemampuan kognitif dan fisik manusia, memunculkan gagasan tentang “manusia super” yang berkolaborasi dengan mesin.
4. Internet of Senses dan Extended Reality (XR)
Jika Internet of Things menghubungkan perangkat, maka Internet of Senses bertujuan menghubungkan indera manusia dengan dunia digital.
Teknologi Extended Reality, termasuk VR, AR, dan MR, menjanjikan pengalaman imersif yang melintasi hiburan, pendidikan, hingga industri.
Batas antara dunia nyata dan virtual akan semakin kabur.
5. Robotika Canggih dan Otonomi Penuh
Robot generasi mendatang bukan sekadar alat bantu, melainkan entitas otonom yang mampu bekerja di medan berbahaya, mendukung eksplorasi luar angkasa, dan membantu aktivitas manusia sehari-hari.
Transformasi ini membuka jalan bagi otomatisasi industri yang lebih cerdas dan efisien.
6. Etika Teknologi dan Regulasi Global
Percepatan inovasi teknologi menimbulkan pertanyaan krusial, tentang siapa yang bertanggung jawab atas keputusan AI atau robot?
Para pakar menegaskan pentingnya regulasi global dan etika teknologi yang matang.
Tanpa kerangka hukum yang jelas, dampak sosial dan ekonomi dapat menjadi bumerang.
7. Kecerdasan Kolektif Manusia-Mesin
Masa depan kemungkinan besar bukan tentang menggantikan manusia, melainkan berkolaborasi dengan mereka.
Kecerdasan kolektif yang memadukan intuisi manusia dan analitik AI dipandang sebagai kunci untuk menyelesaikan krisis global, mulai dari perubahan iklim hingga masalah pangan.
Era setelah AI bukanlah garis akhir inovasi, tetapi awal dari revolusi teknologi berikutnya.
Dari AGI, komputasi kuantum, bioteknologi, hingga Internet of Senses, transformasi ini akan mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi.
Namun, kemajuan tersebut juga menuntut tanggung jawab etis dan regulasi kuat agar teknologi menjadi kekuatan untuk kebaikan bersama.
Dunia sedang bersiap menyambut masa depan yang lebih cerdas, lebih kompleks, dan penuh kemungkinan, dan manusia akan menjadi bagian dari perjalanan tersebut. (A46)