Simalungun, Sinata.id – Sedikitnya 9 warga masih terbaring di RS Harapan, Kota Pematangsiantar, dalam kerusuhan yang terjadi pada Senin (22/9/2025) di Nagori Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Luka fisik dan trauma yang dialami warga pacaterlibat bentrokan dengan petugas keamanan PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Kericuhan itu meninggalkan sedikitnya sepuluh korban luka, sebagian besar dengan robekan di kepala diduga akibat hantaman benda tumpul dan lemparan batu.
Paulus Siahaan (48), salah satu korban menceritakan detik-detik kerusahan yang terjadi di temui wartawan di rumah sakit. Kondisinya tampak lemah dengan luka robek di bibir kiri yang dijahit tiga jahitan.
“Kejadian pada Senin sekitar pukul 09.00 WIB. Saya dan beberapa warga berada di posko Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Tano Batak, sementara yang lain berladang di lokasi sengketa. Tiba-tiba lebih dari seratus orang berpakaian hitam lengkap dengan bambu serta tameng menyerbu, memukul warga yang ada di posko maupun di ladang,” kenang Paulus.
Baca juga
TPL di Pusaran Polemik, Pemerintah Pusat Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta
Kekerasan itu tak hanya menimpa Paulus. Sang istri, adik, dan mertuanya turut menjadi korban. Menurutnya, sang istri mengalami luka robek di kepala, sementara adiknya menderita luka serius dengan sepuluh jahitan di area telinga hingga rahang. Sedangkan mertuanya mengalami lebam parah di wajah hingga bengkak.
“Pemukulan dilakukan oleh pihak keamanan TPL, bahkan ada dugaan melibatkan orang suruhan perusahaan. Kami tidak bisa melawan, hanya berusaha menyelamatkan diri, tapi tetap jadi korban,” tambah Paulus.
Hingga Selasa (23/9/2025), pihak rumah sakit memastikan sembilan warga masih dirawat intensif dengan luka mayoritas pada kepala dan wajah. Namun, wartawan tidak diizinkan mendekat untuk melihat kondisi pasien secara langsung.
“Sedang dalam perawatan intensif,” ujar salah seorang perawat singkat. (SN13)