Simalungun, Sinata.id – Pemkab Simalungun bersama Kodim 0207 Simalungun dan Polres Simalungun fasilitasi pertemuan antara masyarakat Lamtoras, Sipahoras, Kecamatan Pematang Sidamanik, dengan PT Toba Pulo Lestari (TPL) di Balei Harungguan Djabenten Damanik, Kantor Bupati Simalungun, Rabu 24 September 2025.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat tidak melakukan aktivitas di areal terjadinya perseteruan. Untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan kedua belah pihak, pihak kepolisian melakukan penjagaan di areal Sipahoras.
Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga mengatakan Pemkab Simalungun hadir untuk menyikapi permasalahan yang terjadi di Sipahoras.
“Kita memfasilitasi kedua belah pihak agar menemukan solusi terbaik. Kita minta kepada kedua belah pihak untuk menurunkan tensinya. Agar kekondusifan di Simalungun ini tetap terjaga,” katanya.
Terkait tanah adat di Simalungun, Benny Gusman Sinaga menegaskan, sejauh ini Pemkab Simalungun tidak memiliki Peraturan Daerah (Perda) terkait tanah adat. “Setahu saya, di Simalungun belum ada Perda yang mengatur tentang tanah adat. Jadi sampai sejauh ini belum ada tanah adat di Simalungun,” katanya.
Sementara itu, Jhontoni Tarihoran, Ketua AMAN Wilayah Tano Batak mengatakan, tidak ada solusi konkrit untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Sipahoras.
“Seharusnya Pemkab memberikan solusi yang konkrit untuk masalah yang berkepanjangan ini. Seharusnya ada jaminan yang diberikan agar masyarakat bisa terlindungi, bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Kondisi saat ini, kebun, ladang yang selama ini dikelola masyarakat sudah diputus oleh pihak TPL, baik itu portal ataupun penggalian parit,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya pastinya tidak akan memulai konflik apabila pihak TPL menghentikan segala aktifitas di lokasi di mana masyarakat mengelola lahan yang selama ini menjadi sumber kehidupan.
“Kalau tidak ada solusi konkrit, sangat disayangkan sekali. Pasti akan ada konflik-konflik susulan, karena tidak ada kepastian. Kalau kemarin pihak kepolisian bilang tidak ada aktifitas. Buktinya pihak TPL malah membuat aktifitas dengan melakukan penggalian di situ. Bahkan ada bukti bahwa mereka melakukan pengerusakan,” tambahnya.
Direktur PT TPL, Jandres Silalahi yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
“Kami berharap kedepannya ada solusi yang terbaik dikedua belah pihak. Dan kita berkomitmen dengan kehadiran PT Toba Pulp Lestari memiliki dampak yang baik sehingga tidak ada yang dirugikan. Kita harapkan masyarakat di Lamtoras (Sipahoras) memberikan waktu untuk sama-sama duduk membicarakan solusi pada masalah yang terjadi,” katanya.
Saat ditanyai terkait tidak ada aktivitas di lokasi konflik, pria yang mengenakan kemeja biru ini mengatakan, pihaknya akan menjaga keamanan.
“Pasca terjadi konflik 22 September sampai saat ini, situasi tetap kondusif. Kita akan menjaga kekondusifan di sana. Terkait upaya hukum, kita akan melihat upaya hukum berjalan. Ada juga karyawan TPL yang menjadi korban, dan saat ini sedang rawat inap di rumah sakit. Kita lagi fokus pada pengobatannya agar karyawan kita bisa beraktifitas normal,” tutupnya. (SN11)