Simalungun, Sinata.id – Anggota DPR-RI Bane Raja Manalu sempat dihadang security PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang sedang bertugas menjaga portal masuk ke kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Portal tersebut berada di Simpang Palang, Nagori (Desa) Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Bane Raja Manalu bersama Anggota DPRD Simalungun Maraden Sinaga dan Jonson Sinaga bersama sejumlah politisi PDI Perjuangan lainnya, terhadang di portal Simpang Palang, Jumat 26 September 2025.
Terhadang-nya rombongan politisi PDI Perjuangan ini sempat tersiar di media sosial melalui “live” Facebook (FB) pada akun FB Tigor Munte. Pada siaran langsung tersebut, sejumlah politisi PDI Perjuangan menyampaikan kekecewaannya.
Tonggo Sibarani, satu dari rombongan yang terhadang, mengatakan, Bane dan anggota dewan lainnya hendak meninjau warga Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, yang sempat terlibat bentrok dengan pihak PT TPL, beberapa hari lalu.
“Awalnya kami gak percaya dengan kejadian yang beredar di media sosial. Ini sudah kita rasakan hari ini,” kata Tonggo.
Beberapa menit kemudian, tampak seorang pria mengenakan jaket biru turun dari mobil Inova putih. Pria ini menyalami Maraden Sinaga dan Anggota Polri yang ada di sekitar portal.
Lalu pria berjaket biru itu memerintahkan security PT TPL membuka portal. Rombongan politisi PDI Perjuangan itu pun bergerak menuju Sihaporas.
Sebut Tonggo, rombongan yang sempat terhadang, salah satunya Anggota Komisi VII DPR-RI Bane Raja Manalu. Juga dua Anggota DPRD Simalungun, juga dari PDI Perjuangan, Maraden dan Jonson.
Klaim Tonggo, kedatangan Bane dan rombongan untuk memastikan kondisi di Sihaporas, serta memantau perkembangan permasalahan antara PT TPL dengan warga Sihaporas.
Terkait sempat terhadangnya Anggota DPR-RI, Humas PT TPL Dedi Armaya mengatakan, pihaknya tidak memiliki niat untuk menghalangi rombongan anggota dewan ke Sihaporas.
Katanya, portal di Simpang Palang memang selalu terpasang dan dijaga untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan di kawasan HTI, dan mengantisipasi pencurian.
Apalagi, kehadiran anggota dewan tersebut, sama sekali tanpa ada kabar ke pihak PT TPL. Sehingga PT TPL tidak mengetahui kunjungan tersebut.
“Karena tak ada pemberitahuan sebelumnya, jadi kita tak ada persiapan bang, sebenarnya bukan tak diizinkan masuk. Tapi kita mengantisipasi, karena di dalam HTI itu banyak aktivitas alat berat, kendaraan besar. Kita khawatirkan selama di dalam areal terjadi sesuatu kalau tidak dikawal,” sebutnya.
Serta, lanjut Dedi, ketidaktahuan, menjadi hal yang sempat membuat anggota dewan terhadang. “Lagipula, sebelumnya tak ada pemberitahuan. Sehingga kami tak ada persiapan, kalau rombongan DPRD dan DPR RI itu datang,” tutur Dedi melalui ponsel. (SN11)