Oleh: Pdt Mis. Ev Daniel Pardede, SH, MH.
Mazmur 1:1-6
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkannya siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.”
Manusia dari Surga
Saudara yang dikasihi Tuhan, pernahkah kita menyadari bahwa ada manusia yang berasal dari Roh Surgawi? Ia bukan hasil persetubuhan pria dan wanita, melainkan Allah itu sendiri yang datang ke dunia. Dialah Yesus Kristus, Anak Daud, Tuhan dan Juruselamat kita.
Namun, firman Tuhan juga mengingatkan bahwa setiap kita dapat dilahirkan kembali. Bukan sekadar kelahiran dari kandungan seorang ibu, melainkan kelahiran dari Roh Kudus . Inilah kelahiran baru yang menjadikan kita warga Kerajaan Surga walaupun masih hidup di dunia (Yohanes 3:3).
Ciri Orang Fasik dan Orang Benar
1 Yohanes 4:1-6 menjelaskan bahwa orang fasik adalah mereka yang belum dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Karena itu, pikiran dan harapan mereka hanya tertuju pada hal-hal duniawi.
Orang fasik: meminjam barang atau uang, tidak mengembalikan.
Orang benar: pengasih dan pemurah (Mazmur 37:21).
Orang fasik: memiliki banyak tetapi sia-sia.
Orang benar: memiliki sedikit tetapi berharga (Mazmur 37:16).
Orang fasik: menggali lubang kebinasaan sendiri (Mazmur 9:11).
Orang benar: berseru, “Lebih baik satu hari di rumah Tuhan dari pada seribu hari di tempat lain” (Mazmur 84:11).
Orang fasik: tidak dapat menumpang di rumah Tuhan (Mazmur 5:5).
Orang benar: hidupnya berakar, berbuah, dan berhasil karena firman Tuhan.
Peringatan Bagi Kita
Janganlah kita berseru seperti orang fasik:
Tidak ada Tuhan dan tidak ada tuntutan pembalasan dari pada-Nya.” (Mazmur 10:4)
Kita dipanggil untuk hidup sebagai warga Kerajaan Allah, orang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus, yang berpegang pada firman-Nya, dan merenungkannya siang dan malam.
Saudara, jadilah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Biarlah firman Tuhan menjadi kesukaan kita setiap hari, sehingga hidup kita berbuah pada waktunya, tidak layu, dan berhasil dalam segala hal.
Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Sarapan Pagi Kristen, disampaikan dari tepi Danau Toba – Balige Provinsi Sumatera Utara. (A27)