Oleh: Pastor Dion Panomban
Abba Home Family – Saat Teduh, Sabtu 27 September 2025.
Kunci untuk tetap kuat, teguh, dan tidak mudah tawar hati dalam hidup ini terletak pada kebergantungan penuh kepada Tuhan. Hidup sering kali dihantam oleh berbagai “air bah” persoalan, namun Firman Tuhan menjanjikan bahwa kita akan tetap kokoh dan bahkan berbuah lebat jika kita berjalan dalam kehendak-Nya.
Yesaya 30:15 mengingatkan kita:
“Dalam bertobat dan tinggal tenang terletak keselamatanmu, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”
Namun sering kali kita lebih percaya pada kekuatan sendiri daripada mengandalkan Tuhan. Kita berlari dengan kecepatan kita, tetapi akhirnya kosong. Firman Yesaya 53:6 menegaskan:
“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.”
Pembacaan Alkitab
Yeremia 17:5-8 (TB)
(5) “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”
(6) “Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.”
(7) “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
(8) “Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Ilustrasi Kehidupan
Bayangkan sebuah pohon mangga yang tumbuh di tepi sungai. Akar-akarnya menjulur dalam dan mendapatkan cukup air. Meski musim panas panjang, pohon itu tetap hijau dan tetap berbuah. Bandingkan dengan semak belukar di padang pasir: kering, rapuh, dan tidak pernah menghasilkan apa-apa.
Hidup kita pun demikian. Jika kita menaruh harapan kepada manusia atau diri sendiri, hidup kita kering seperti semak belukar. Tapi kalau kita bersandar pada Tuhan, hidup kita akan seperti pohon di tepi air: selalu segar, berbuah, dan menjadi berkat bagi orang lain.
Pertanyaan Perenungan
1. Apakah Anda orang yang hidup di bawah berkat atau sebaliknya? (Yeremia 17:5–8)
2. Mengapa orang hidup di bawah kutuk? (Yeremia 17:5)
3. Bagaimana gambaran hidup di bawah berkat? (Yeremia 17:7)
4. Seperti apa hidup yang diberkati Tuhan? (Yeremia 17:8)
5. Seperti apa hidup di bawah kutuk? (Yeremia 17:6)
Pesan Penting untuk Kita
Hidup dalam kutuk: mengandalkan manusia, kekuatan diri, dan menjauh dari Tuhan → seperti semak di padang gurun, gersang, kosong, tanpa harapan.
Hidup dalam berkat: mengandalkan Tuhan sepenuhnya → seperti pohon di tepi air, berakar kuat, tetap hijau, tidak takut kekeringan, terus berbuah lebat.
Hidup ini penuh pilihan:
Mengandalkan diri sendiri atau mengandalkan Tuhan. Pilihan pertama membawa kutuk, pilihan kedua mendatangkan berkat. Mari kita memilih untuk hidup di bawah naungan berkat Tuhan, supaya apa pun badai yang datang, kita tetap kuat, tidak tawar hati, dan terus berbuah bagi kemuliaan-Nya.
Selamat bersaat teduh, Tuhan Yesus memberkati.amin. (A27)