Pematangsiantar, Sinata.id – Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Pematangsiantar menyurati DPRD untuk membentuk Pansus atas dugaan penistaan dan penghinaan etnis Simalungun yang diduga dilakukan Walikota Wesly Silalahi.
Ketua IKEIS Lisman Saragih menyampaikan dugaan itu menyusul acara Gempita Kemerdekaan Run diadakan pemerintah kota di Lapangan Adam Malik, Minggu (10/8/2025) yang diketahui menggunakan ornamen yang bukan ciri khas Simalungun.
“Sudah sering terjadi seperti ini, ini merupakan upaya bentuk pengkaburan etnis kami Simalungun,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada Sinata, 25 September 2025.
Menurut Lisman, kejadian serupa sudah pernah terjadi di masa pendahulu Wesly, Hefriansyah. Sehingga kejadian bukan yang pertama. Lewat Pansus harapnya bisa mengungkap tuduhan penistaan.
“Pada prakteknya ini (penistaan) bentuk kesengajaan (Walikota), makanya Pansus ini penting untuk mengetahui faktanya,” katanya.
Lisman mengancam pihaknya aksi akan aksi unjuk rasa menuntut pertanggungjawaban Walikota, apabila pembentukan Pansus tak direalisasikan. “Harusnya dia menghormati, (tetapi) seakan akan dia menganggap etnis Simalungun tidak ada lagi,” tutupnya. (SN14)