Oleh: Pdt Manser Sagala,M.Th
Firman Tuhan bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk dihidupi dan dilakukan. Setiap orang percaya dipanggil untuk bergerak sesuai dengan Firman-Nya, sehingga hidup kita menjadi saluran berkat, bahkan ketika menghadapi keadaan yang buruk.
Yesaya 45:3 berkata:
“Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.”
Tuhan sanggup mengubah situasi negatif menjadi positif. Tugas kita adalah bagaimana merespons setiap keadaan dengan iman, bukan dengan ketakutan.
1. Menciptakan Kebaikan dari Situasi Buruk
Hidup tidak pernah lepas dari masalah. Namun, orang percaya dipanggil untuk melihat masalah dari sudut pandang Allah.
Negatif bisa berubah menjadi kekuatan positif.
Sama seperti seorang ahli melihat serangan sebagai kesempatan, kita juga harus mengubah energi negatif menjadi kekuatan untuk maju.
Ingatlah Amsal: “Hati orang bodoh ada di mulutnya, tetapi mulut orang bijak ada di dalam hatinya.”
Pertanyaannya: Bagaimana kita bisa bereaksi lebih kreatif terhadap peristiwa negatif?
2. Menciptakan Pergerakan
Firman Tuhan harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan—dalam keputusan, sikap, dan hubungan dengan sesama.
Efesus 5:16 berkata:
“Sebab waktu adalah salah satu kekuatan yang terbesar.”
Bangun karakter Kristus dalam kasih, sikap, kesiapan, dan pengelolaan waktu.
Respon cepat diperlukan ketika peluang dan perubahan datang.
Ingat: “Sekalipun kita benar, jika kita hanya duduk diam, maka kita akan tergilas.”
2 Tawarikh 15:7 meneguhkan kita:
“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, janganlah lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu.”
Kesabaran, kegigihan, dan kerja keras adalah kombinasi tak terkalahkan menuju keberhasilan.
3. Menjadi Pembuat Perubahan
Jangan biarkan perkataan atau tindakan negatif orang lain menghentikan kita. Firman Tuhan memanggil kita untuk mengalami transformasi:
* Mengubah pikiran dan hati. Pertobatan berarti berbalik dari jalan yang salah menuju jalan Kristus.
* Mengasihi musuh. Karena justru melalui mereka, kita belajar menjadi pribadi yang lebih kuat.
* Mengelola waktu. Waktu adalah harta terbesar dalam hidup. Jika kita mencintai hidup, kita harus mencintai waktu, karena waktu itulah yang membentuk kehidupan.
* Keberanian adalah kunci. Tanpa keberanian, tidak ada hal besar yang bisa dilakukan.
* Kita dipanggil untuk bergerak bersama Kristus, bukan hanya menjadi pendengar Firman, tetapi pelaku Firman. Dari benih ilahi yang ada dalam diri kita, lahirlah perubahan yang bukan hanya mengubahkan diri sendiri, tetapi juga memberkati orang lain.
Mari kita melangkah dengan iman, menciptakan kebaikan, menggerakkan perubahan, dan menjadi alat Tuhan di tengah dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Janganlah hanya mendengar Firman, lalu kamu menipu diri sendiri dengan tidak melakukannya. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman.
(Yakobus 1:22) Terpujilah Tuhan, Amin. (A27)