Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Senin, 29 September 2025
Shalom jemaat Tuhan,
Minggu ini kita akan belajar tentang prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Kita tahu bahwa Yesus datang ke dunia dengan fokus utama memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah.
Matius 4:23
“Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.”
Matius 9:35
“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”
Bahkan setelah kematian dan kebangkitan-Nya, selama 40 hari sebelum naik ke surga, Yesus tetap berbicara tentang hal yang sama: Kerajaan Allah.
Kisah Para Rasul 1:3 (TB)
“Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”
Yesus begitu tekun menjelaskan Kerajaan Allah melalui banyak perumpamaan agar murid-murid-Nya mengerti, memahami, dan menghidupinya. Sebab prinsip Kerajaan Allah adalah kunci untuk hidup berbuah, berkemenangan, berkelimpahan, dan mengalami realita Allah yang supranatural.
Kita melihat bagaimana laut terbelah di zaman Musa, mulut singa tertutup saat Daniel dilempar ke gua singa, dan mujizat-mujizat besar lainnya. Semua itu terjadi karena orang-orang tersebut hidup dalam prinsip Kerajaan Allah.
Pertanyaannya:
* Apakah kita rindu hidup dalam prinsip Kerajaan Allah? Apa yang harus kita lakukan untuk masuk ke dalamnya?
* Hari ini kita belajar salah satu prinsip sederhana namun penting: Kepercayaan dan Tanggung Jawab.
Pembacaan Alkitab
Matius 25:21-30 (Perumpamaan tentang Talenta)
Yesus mengajarkan bahwa kesetiaan dalam perkara kecil akan membuka pintu kepercayaan yang lebih besar. Hamba yang setia memikul tanggung jawab disebut baik dan setia, tetapi hamba yang malas disebut jahat dan akhirnya kehilangan semuanya.
Pertanyaan Perenungan
1. Apa kesimpulan Anda dari pembacaan saat teduh pagi ini? (ay. 21-30)
2. Mengapa hamba yang punya satu talenta disebut jahat dan malas? (ay. 26)
3. Mengapa akibat yang diterimanya begitu mengerikan? (ay. 26-30)
4. Prinsip apa yang salah di mata Tuan-Nya? (ay. 26-30)
5. Prinsip apa yang disukai oleh Tuan-Nya? (ay. 21-23)
6. Apa perbedaan antara hamba yang baik dan hamba yang jahat?
Belajar dari perumpamaan ini, mari kita setia dalam perkara kecil, karena dari situlah Tuhan mempercayakan perkara yang lebih besar. Kesetiaan dan tanggung jawab adalah pintu masuk untuk menikmati sukacita Kerajaan Allah.
Setia dalam perkara kecil membuka pintu perkara besar dan membawa kita masuk dalam sukacita Tuan.
Selamat bersaat teduh, Tuhan Yesus memberkati, Haleluya. (A27)