Oleh: Pdt Mis.Ev. Daniel Pardede SH.MH
*Amsal 28:2*
“Karena pemberontakan negeri, banyaklah penguasa-penguasanya, tetapi karena orang-orang yang berpengertian Allah dan berpengetahuan akan janji-janji Allah; tetaplah hukum.”
Hari ini, *1 Oktober* , bangsa kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Sebuah momen yang lahir dari *sejarah kelam peristiwa G30S/PKI tahun 1965,* yang sudah 60 tahun diperingati hingga saat ini. Peringatan ini menjadi bukti bahwa ideologi bangsa Indonesia tetap kokoh berdiri, walaupun dalam perjalanan penerapannya masih sering tidak dijalankan dengan jujur, utuh, dan konsekuen.
Namun, mengapa Indonesia tetap tegak dan tidak hancur? Karena masih ada orang-orang yang berpengertian tentang Allah dan memahami janji-janji-Nya. Inilah rahasia yang menjaga bangsa ini, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Sebagai orang percaya, kita pun belajar bahwa pemberontakan bukan hanya ada di dalam sejarah bangsa, tetapi juga dalam hati manusia. Setiap dosa adalah bentuk pemberontakan kepada Allah. Upah dosa seharusnya adalah maut. Tetapi syukur kepada Allah, sebab kita memiliki Kristus Yesus yang rela menjadi kurban penebusan.
*Yesaya 53:5*
“Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.”
Pancasila menjadi dasar negara yang menjaga Indonesia tetap berdiri. Demikian pula Yesus Kristus adalah dasar keselamatan kita yang kekal. Tanpa Kristus, manusia akan binasa dalam pemberontakan dan dosa. Tetapi bersama Kristus, kita memiliki pengampunan, damai sejahtera, dan hidup yang kekal.
Jika bangsa ini masih tegak karena orang-orang yang berpegang pada nilai kebenaran dan janji Allah, maka terlebih lagi kehidupan pribadi kita akan teguh apabila kita hidup dalam Firman Tuhan dan setia menjalankan perintah-Nya.
Mari kita terus hidup dalam kebenaran Firman dan berpegang pada janji Tuhan, sebab “Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dan diremukkan oleh karena kejahatan kita” *(Yesaya 53:5).* Maka kita beroleh damai sejahtera dan hidup kekal dalam Kristus Yesus.
Shalom, Tuhan Yesus memberkati.(A27)