Sinata.id – Kupiah kembali menunjukkan taringnya. Di awal perdagangan Kamis (2/10/2025), mata uang Garuda sempat melemah di kisaran Rp16.637 per dolar AS. Namun, situasi berbalik arah dengan cepat. Hanya berselang satu jam lebih, tepat pukul 09.04 WIB, rupiah berhasil menembus zona hijau, menguat tipis 0,06% dan bertengger di level Rp16.600 per dolar.
Bukan hanya rupiah yang tampil perkasa. Mayoritas mata uang Asia pagi ini ikut menghijau, dipimpin oleh won Korea Selatan yang mencatat penguatan tertinggi 0,24%.
Dolar Taiwan menyusul dengan 0,19%, peso Filipina 0,09%, dan yen Jepang 0,07%. Satu-satunya yang terjungkal adalah baht Thailand, melemah 0,14%.
Tren ini menegaskan bahwa Asia sedang kompak memanfaatkan momentum, sementara dolar AS justru tergelincir.
Amerika Serikat kini menghadapi shutdown pemerintahan setelah gagal menyepakati anggaran tepat waktu.
Gedung Putih hanya bisa menjalankan fungsi dasar, sementara rilis data vital, seperti laporan ketenagakerjaan dan inflasi, tertunda.
Padahal, dua indikator itu menjadi acuan utama bank sentral The Fed menentukan arah suku bunga.
Akibatnya, investor bergerak menjauh dari aset berbasis dolar. Dollar Index pun anjlok tipis ke 97,767 dan tercatat turun empat hari beruntun, menyusut hampir 1% dalam sepekan terakhir.
Dengan kondisi ini, pasar global diprediksi akan terus bergejolak. Namun, bagi rupiah dan mata uang Asia lainnya, ini adalah kesempatan emas untuk unjuk gigi di tengah melemahnya dominasi dolar AS. (A46)