Simalungun, Sinata.id – Dinas Koperasi dan UMKM gelar workshop untuk percepatan operasional Koperasi Merah Putih (KMP) di Kabupaten Simalungun.
Saat ini, hanya sekira 266 koperasi (64 persen) yang teraktivasi di SIMKOPDES (Sistem Informasi Koperasi Desa).
Kegiatan workshop dilaksanakan di Balei Harungguan Djabanten Damanik Kantor Bupati Simalungun, Pematang Raya, Sabtu 4 Oktober 2025 dihadiri perwakilan seluruh pengurus KMP se-Kabupaten Simalungun.
Fokus utama dari workshop, terkait percepatan aktivasi dan pemanfaatan sistem digital koperasi berbasis SIMKOPDES.
Data menunjukkan, dari 413 KMP, hanya 266 koperasi (64 persen) yang teraktivasi di SIMKOPDES, dengan hanya 121 koperasi (29 persen) yang memperbarui data. 9 koperasi (2 persen) memiliki gerai aktif, dan 11 koperasi (3 persen) yang melakukan transaksi pembiayaan.
Workshop ini dirancang sebagai pelatihan intensif dengan fokus pada praktik langsung, meliputi pembuatan proposal bisnis dan tutorial pembiayaan koperasi.
Workshop dibuka Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga. Dalam sambutannya Wakil Bupati menyampaikan pentingnya KMP sebagai bagian integral dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
Wakil Bupati mengatakan, program ini bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan, memangkas rantai distribusi kebutuhan pokok, serta menyediakan akses simpan pinjam yang adil dan inklusif.
“Saya mengajak seluruh pengurus koperasi untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Mari kita tingkatkan kapasitas pengelolaan koperasi agar lebih sehat, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan ekonomi yang semakin kompleks,” ujar Wakil Bupati.
Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Hendra Saragih, menekankan bahwa koperasi merah putih adalah instrumen vital dalam mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Kisah sukses KMP Nagori Huta Parik, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun menjadi inspirasi. Koperasi ini telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai langkah konkret untuk mendukung pembiayaan koperasi.
Workshop ini juga diisi sesi-sesi Diskusi Informatif diantaranya membahas topik Aktivasi SIMKOPDES oleh Tim Digitalisasi Kementerian Koperasi RI, Implementasi Digitalisasi Koperasi dan Inovasi Bisnis Koperasi oleh KANA, PT Nasari, PT Sakti Link, PT Simpool, PT Jaring E-sports Nusantara, BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pupuk Indonesia.
Pada sesi selanjutnya, mengangkat topik diskusi yang melibatkan HIMBARA, BUMN, Koperasi/KSP Distributor pemasok sembako, dengan Satgas KDKMP Simalungun, Bulog, PT Pos Indonesia, Pertamina Patraniaga, TELKOM, BRI dan ID Food.
Hasil dari Workshop ini menunjukkan: 360 koperasi telah membuat akun. 53 koperasi tidak hadir. 249 koperasi (60 persen) telah memperbarui profil. 173 koperasi (41 persen) telah memperbarui gerai. 90 koperasi (22 persen) telah mengajukan kemitraan.
Pada acara penutupan Workshop dihadiri langsung oleh Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih. Dalam sambutannya ia berharap koperasi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Simalungun dan meminta agar pengurus yang tidak hadir dibantu, serta yang belum selesai agar dilengkapi.
“Terima kasih kepada Bapak Deputi yang telah hadir, semoga dapat hadir kembali ke Kabupaten Simalungun. Yang belum selesai hari ini agar didiskusikan dan diselesaikan. Mudah-mudahan yang kita inginkan dapat tercapai. Kita pertama yang dikunjungi langsung oleh Bapak Deputi, dan semoga cepat terealisasi dan supaya koperasi merah putih berjalan,” tutur Bupati. (SN11)