Oleh: Pdt Mis.Ev. Daniel.SH.MH
Dalam Sarapan Pagi Kristen yang disiarkan melalui YouTube: Prison Hospital Crusade Daniel Pardede Ministry, firman Tuhan hari ini diambil dari Yesaya 58:6-7, yang mengingatkan kita tentang makna sejati dari puasa yang berkenan kepada Tuhan.
“Berpuasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang-orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecahkan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang yang tak punya rumah…”
Saudaraku, hari ini adalah hari Minggu, hari ibadah raya bagi umat Kristen di seluruh dunia. Setiap gereja memiliki bentuk dan tata ibadahnya masing-masing, namun satu hal yang pasti: firman Tuhan tetap satu dan tidak berubah. Melalui Sarapan Pagi Kristen, kita tidak berdebat soal perbedaan, tetapi sama-sama menikmati “hidangan rohani” yang murni dari Alkitab — tanpa ditambah dan dikurangi.
Tuhan Yesus pernah menjelaskan kepada murid-muridNya ketika mereka ditanya, “Mengapa murid-muridMu tidak berpuasa seperti murid-murid Yohanes?”
Jawaban Tuhan Yesus sangat dalam: selama mempelai masih bersama mereka, tidak ada alasan untuk berpuasa; tetapi ketika mempelai itu diambil, barulah mereka akan berpuasa (Matius 9:14-17).
Artinya, selama kita hidup dalam hadirat Kristus, kita hidup dalam sukacita. Namun ketika kita merasa jauh dariNya, maka puasa menjadi jalan untuk kembali mendekat, memurnikan hati, dan menguatkan iman menantikan kedatanganNya.
Oleh sebab itu, janganlah kita saling menghakimi.
Bagi saudara yang berpuasa secara rutin — lakukanlah dengan hati tulus, bukan untuk dipamerkan.
Dan bagi saudara yang tidak berpuasa karena merasa selalu dekat dengan Tuhan — jagalah kesetiaan itu dengan rendah hati.
Yang terutama bukanlah cara ibadahnya, tetapi ketulusan hati dalam beribadah kepada Tuhan.
Tuhan tidak melihat berapa lama engkau berpuasa, tetapi seberapa dalam engkau mengasihi dan membebaskan sesamamu dari belenggu dosa dan penderitaan.”
Beribadahlah dengan hati yang murni, karena di situlah Tuhan berkenan tinggal.
Shalom.(A27).