Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family, Selasa tanggal 7
melaksanakan saat teduh dengan tema yang sangat mendalam: “Memahami siapa kita di dalam Tuhan menjadi dasar yang kokoh dalam hidup kejemaatan di gereja lokal.” Kesadaran akan identitas kita di dalam Kristus menjadi fondasi yang kuat untuk bertumbuh dalam iman, pelayanan, dan kehidupan sehari-hari. Meninggalkan kejahatan bukan hanya sebuah pilihan moral, tetapi merupakan bukti nyata dari pertobatan dan ketaatan dalam mengikuti jalan Kristus.
Dalam renungan ini, kita diajak untuk merenungkan bahwa menjadi benar dalam hal-hal sederhana, termasuk dalam hal mamon yang tidak jujur, adalah bagian dari latihan rohani agar kita tidak terjerat oleh hal-hal duniawi. Ketika kita belajar hidup benar, kita pun dapat berjalan dalam keadilan, kesetiaan, dan kasih di tengah komunitas iman. Hidup dalam doa bersama dengan hati yang murni membuat kita saling menguatkan dalam persekutuan yang sejati.
Pembacaan dari *1 Timotius 4:12-16* mengingatkan kita untuk menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Rasul Paulus menasihati Timotius agar bertekun dalam membaca Kitab Suci, membangun sesama, dan mengajar dengan karunia yang telah Tuhan berikan. Dengan demikian, setiap orang percaya dipanggil untuk menjaga ajaran dan dirinya sendiri supaya kemajuannya nyata di hadapan banyak orang.
Melalui renungan ini, jemaat diingatkan untuk terus mengawasi diri dan ajarannya. Ketika kita hidup dalam kebenaran dan keteladanan, bukan hanya kita yang diselamatkan, tetapi juga orang-orang yang mendengarkan dan melihat kehidupan kita.
Jadilah terang yang nyata di tengah dunia yang gelap, karena keteladanan yang lahir dari hati yang takut akan Tuhan akan menyelamatkan dirimu dan membawa banyak orang kepada Kristus.(A27).