Sinata.id – Drama rumah tangga di Musi Rawas, Sumatera Selatan, berakhir tragis. Seorang pria bernama Rozali (36) tega menganiaya istrinya sendiri, PT (34), hanya karena dilanda cemburu. Insiden berdarah itu terjadi di rumah mereka di Dusun II, Desa Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit.
Kepada wartawan, Plh Kanit PPA Satreskrim Polres Musi Rawas, Ipda Novra Robialda, menceritakan kronologi yang memilukan ini. Semuanya bermula pada Jumat (24/1/2025) pagi, ketika sang istri menemukan pesan di ponsel Rozali yang memicu amarah. Meski kecewa, PT masih berusaha bersikap tenang dengan menyiapkan sarapan untuk suaminya, tetapi justru itulah awal bencana.
“Tersangka menolak makan sarapan yang disiapkan korban dan malah membuangnya. Dari situ terjadi pertengkaran hebat,” ujar Novra, Jumat (10/10/2025).
Emosi memuncak, dan Rozali pun melayangkan pukulan serta menghantam kepala istrinya menggunakan helm hingga tubuh korban penuh lebam. Korban akhirnya memutuskan pergi ke Jakarta dan tinggal bersama keluarganya.
9 Bulan Terpisah, Cinta Berubah Jadi Amarah
Hampir sembilan bulan kemudian, Rozali menyusul sang istri ke Jakarta dengan alasan ingin memperbaiki hubungan. Ia memohon agar PT mau pulang bersamanya ke Musi Rawas.
Niat baik itu sempat diterima oleh keluarga korban. Namun, perjalanan pulang dengan bus justru memantik bara lama.
Di dalam bus, Rozali mendengar istrinya berbicara di telepon dengan seseorang yang ia curigai sebagai pria lain.
Kata-kata “sayang” yang terlontar dari mulut korban membuat Rozali murka.
Cekcok kembali terjadi di tengah perjalanan, hingga setibanya di tujuan, keduanya memilih berpisah.
Kemarahan yang tak kunjung padam membuat Rozali gelap mata.
Baca Juga: ASN di Kepahiang Viral Usai Injak Al-Qur’an, Ngaku Kesal Dituduh Selingkuh
Dua hari setelah insiden di bus, Kamis (9/10/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, PT datang ke rumahnya untuk mengambil pakaian anak mereka.
Tanpa disangka, Rozali yang tengah tidur mendadak bangun dan langsung mengambil pisau pemotong daging yang disimpannya di sisi ranjang.
Tanpa banyak bicara, pria itu menyerang sang istri bertubi-tubi. Bacokan mendarat di leher, kepala bagian atas, dan pelipis kiri korban.
Dalam kondisi bersimbah darah, PT berlari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.
Warga yang mendengar teriakan panik langsung berhamburan keluar, menangkap pelaku, dan membawa korban ke puskesmas terdekat.
Polisi yang menerima laporan segera tiba di lokasi dan mengamankan tersangka berikut barang bukti, pisau sepanjang 29 cm, helm kerja warna kuning, dan baju daster korban yang berlumuran darah.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku menyiapkan senjata itu sebelumnya, menunjukkan adanya unsur perencanaan.
“Motifnya cemburu buta. Tersangka merasa dikhianati, padahal belum tentu benar,” kata Ipda Novra.
Kini, Rozali harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi. [zainal/a46]