Sinata.id – Gelombang protes kecil tapi ramai menggema di kalangan investor ritel tanah air. Penyebabnya? Sebuah notifikasi kecil yang muncul di rekening dana nasabah (RDN) milik pengguna aplikasi perdagangan saham Stockbit. Potongan otomatis sebesar Rp15.000 yang mulai berlaku sejak awal Oktober.
Potongan itu langsung jadi bahan perbincangan hangat di berbagai komunitas investor, dari forum daring hingga grup Telegram. Banyak pengguna mengaku terkejut, bahkan ada yang merasa “ditagih diam-diam” oleh platform yang selama ini dikenal ramah bagi trader pemula.
“Awalnya gratis dan murah, lama-lama jadi jual mahal,” keluh seorang investor yang unggahannya memancing puluhan tanggapan senada.
“Padahal di sekuritas lain kayak Mirae atau IPOT nggak ada potongan begini,” tambah pengguna lain, dikutip Senin (13/10/2025).
Ternyata Bukan “Ulah” Stockbit
Jika ditelusuri lebih dalam, potongan tersebut bukan inisiatif sepihak dari Stockbit. Berdasarkan keterangan resmi di situs perusahaan, biaya itu merupakan “live datafeed”, akses data real-time dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan fitur ini, pengguna bisa memantau detik demi detik pergerakan harga saham, volume transaksi, hingga aktivitas jual-beli di lantai bursa.
Namun, di balik transparansi data tersebut ada aturan resmi dari BEI yang memang mewajibkan biaya langganan data pasar. Biayanya pun disesuaikan dengan nilai transaksi bulanan pengguna.
Begini Simulasi Biaya dari BEI:
-
Transaksi di bawah Rp20 juta: gratis
-
Transaksi Rp20 juta – Rp100 juta: Rp15.000
-
Transaksi Rp100 juta – Rp1 miliar: Rp17.500
-
Transaksi di atas Rp1 miliar: Rp20.000
Aturan ini sebenarnya sudah berlaku sejak 1 April 2023 dan dilakukan pemotongan otomatis dari saldo RDN setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Dana potongan itu langsung disetorkan ke BEI, bukan ke Stockbit, sesuai dengan regulasi resmi bursa.
Pengguna Baru Masih Bingung
Meski sudah berlaku cukup lama, tampaknya belum semua pengguna, terutama investor pemula, mengetahui detail kebijakan tersebut. Beberapa di antaranya mengira potongan itu bentuk biaya tambahan dari Stockbit.
“Pemakai baru jadi bingung, karena platform lain nggak memberlakukan biaya seperti ini,” tulis salah satu anggota komunitas yang kini tengah viral di forum daring.
Pihak Stockbit sendiri menegaskan bahwa mereka hanya menjadi penyalur data resmi sesuai ketentuan BEI. Artinya, biaya tersebut merupakan standar nasional untuk akses data real-time, bukan bentuk pungutan tambahan dari platform.
Berita Lain: Kebakaran Kios di Deli Serdang Diduga Karena Pengisian BBM Eceran Sambil Merokok
Dengan potongan Rp15.000 per bulan, investor kini membayar “kecepatan”, data bursa yang muncul real-time tanpa delay.
Namun, bagi sebagian pengguna, terutama trader kasual dengan transaksi kecil, kebijakan ini terasa mengejutkan. [zainal/a46]