Jakarta, Sinata.id – Pabrikan otomotif asal Tiongkok semakin memperkuat posisinya di pasar Indonesia. Meski dominasi produsen Jepang belum surut, sejumlah merek asal Negeri Tirai Bambu mencatatkan lonjakan penjualan signifikan pada kuartal pertama 2025, baik di jalur distribusi pabrikan ke dealer (wholesales) maupun penjualan langsung ke konsumen (retail sales).
BYD VS Wuling
Data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan dikutip pada Jumat, 18 April 2025, menunjukkan bahwa BYD mencuri perhatian sebagai pemimpin baru di antara jajaran mobil China yang beredar di Tanah Air.
Hingga akhir Maret 2025, BYD mengirimkan 5.718 unit kendaraan ke jaringan dealernya. Puncak distribusi terjadi pada bulan Maret dengan 3.205 unit, melonjak tajam dari 1.399 unit pada Februari sebelumnya.
Dari sisi penjualan ke konsumen, BYD juga mencatat performa impresif. Sebanyak 5.363 unit berhasil terjual, menempatkan BYD sebagai merek mobil China terlaris secara retail di pasar Indonesia.
Wuling, yang telah lebih dulu membangun pijakan kuat di Indonesia, berada di posisi kedua. Selama periode yang sama, Wuling mencatatkan 4.795 unit wholesales dan 5.425 unit retail sales. Meski laju pertumbuhan bulanannya tidak secepat BYD, Wuling tetap menunjukkan stabilitas, khususnya lewat model andalan seperti MPV dan kendaraan listrik Air EV.
Chery juga menunjukkan peningkatan signifikan dengan torehan 4.399 unit wholesales dan 4.046 unit retail sales. Kebangkitan minat pasar terhadap SUV dan crossover turut mendorong penjualan model seperti Omoda dan Tiggo, membawa Chery kembali menjadi pemain yang patut diperhitungkan.
Sementara itu, Denza—merek premium di bawah naungan BYD—mulai mencuri perhatian di segmen kendaraan listrik. Meski masih tergolong pendatang baru, Denza mampu mencatatkan 2.524 unit wholesales dan 2.320 unit retail sales dalam tiga bulan pertama 2025. Peningkatan pesat terjadi pada Maret, dengan penjualan melampaui 1.500 unit hanya dalam sebulan.
Tak ketinggalan, beberapa merek lain seperti Aion, Geely, dan Jetour juga mulai menunjukkan geliat pertumbuhan. Aion berhasil membukukan 1.201 unit wholesales dan 996 unit retail sales, dengan lonjakan signifikan pada bulan Maret. Geely dan Jetour pun mencatat penjualan ratusan unit, menandakan potensi pertumbuhan lebih besar di kuartal mendatang.
Dengan perkembangan ini, peta persaingan mobil China di Indonesia kian dinamis. BYD tampil sebagai kekuatan baru, sementara merek lain terus mencari celah untuk merebut pangsa pasar yang kian kompetitif. (*)