Pematangsiantar, Sinata.id – Ketua Komite Madrasah Aliyah Negeri atau MAN Siantar Imran Simanjuntak menyatakan mundur dari jabatannya. Keputusan mundur pria yang juga menjabat pimpinan parpol itu disambut tepuk tangan para orang tua siswa.
Hal itu mengemuka dalam rapat membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM) TA 2024/2025 yang digelar di aula sekolah turut dihadiri pengurus Komite, orang tua siswa maupun pihak sekolah, Kamis (16/10/2025).
Suasana rapat yang semula santai berubah menjadi ajang diskusi hangat ketika sejumlah orang tua siswa menyoroti status Imran sebagai pimpinan partai politik di Kota Pematangsiantar.
Dalam rapat tersebut, salah satu orang tua siswa kelas X menyampaikan agar Ketua Komite Imran Simanjuntak bersedia mundur dari jabatannya.
Permintaan itu direspons Imran yang kemudian menegaskan bahwa dirinya memang berniat mundur. Pernyataan tersebut langsung mendapat tepuk tangan dari para orang tua siswa yang hadir.
“Tadi Pak Imran Simanjuntak mengatakan sudah bersedia mundur, mudah-mudahan segera terlaksana,” ucap salah satu orang tua siswa.
Baca juga:
Keluarga Ipar di Kursi Pimpinan MAN Siantar Digugat Soal Transparansi Dana
Guru YEP Pertanyakan Laporan Keuangan MAN Siantar Cuma Selembar, Sekolah Lain Laporannya Tebal
Mosi Tak Percaya Terhadap Komite MAN Siantar Ulah Oknum Guru
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Komite, Cut Hasibalah tersebut, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan teknis RKAM serta wacana pembentukan kepengurusan komite baru.
Diketahui, undangan rapat hari ini ditandatangani Imran dan Cut Hasibalah yang ditujukan kepada seluruh orang tua siswa kelas X, XI, dan XII MAN Pematangsiantar.
Sebelumnya, Sekolah MAN Pematangsiantar diterjang isu tak sedap. Sejumlah orangtua dan guru menyatakan mosi tak percaya dan menuntut Kepala Sekolah dan Komite Sekolah untuk transparan atas penggunaan Dana Bos maupun Dana Komite.
Tuntutan itu disuarakan lewat spanduk yang ditempelkan pada dinding sekolah, dilihat wartawan sejak hari ini, Minggu, 5 Oktober 2025.
Spanduk itu memuat narasi “Mosi Tak Percaya Orangtua Siswa dan Guru MAN Pematangsiantar, Tuntut Kamad (Kepsek) Lintong Sirait dan Ketua Komite Imran Simanjuntak Untuk Transparan dan Terbuka dalam Mengelola Dana Bos – Dana Komite. Lintong Sirat dan Imran Simanjuntak adalah Saudara Ipar”.
Adanya isu tersebut, Kepsek MAN Lintong Sirait dan Imran semula kompak menuduh isu tersebut tak benar dan didalangi oleh seorang guru MAN, YEP (Yendra Eka Putra). Mereka menyebut YEP sebagai provokator, namun tuduhan kemudian dibantah oleh YEP. (SN15/A58)