Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Utang Luar Negeri RI Rp7.160 Triliun dengan Pertumbuhan Melambat

Editor: Ariami Tambunan
16 Oktober 2025 | 17:45 WIB
Rubrik: Keuangan
bank indonesia melaporkan posisi utang luar negeri indonesia mencapai us$431,9 miliar atau rp7.160,3 triliun pada agustus 2025.

Bank Indonesia melaporkan posisi utang luar negeri Indonesia mencapai US$431,9 miliar atau Rp7.160,3 triliun pada Agustus 2025. (Ilustrasi)

 
ADVERTISEMENT

Sinata.id – Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pada Agustus 2025 mencapai jumlah fantastis, yakni US$431,9 miliar atau setara dengan Rp7.160,3 triliun. Angka ini naik 2% secara tahunan, meskipun pertumbuhannya melambat dibanding Juli yang mencapai 4,2%.

Rasio utang ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga naik sedikit menjadi 30% pada Agustus, dari posisi 29,9% pada bulan sebelumnya. Menariknya, mayoritas utang ini merupakan utang jangka panjang, yang mengambil porsi 85,9% dari total utang luar negeri.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan utang luar negeri ini dipicu oleh menurunnya laju utang sektor publik dan kontraksi di sektor swasta.

“Utang luar negeri sektor publik tumbuh 6,7% menjadi US$213,9 miliar, namun pertumbuhannya menurun dari 9,0% pada Juli,” kata Ramdan, Kamis (16/10/2025).

Perlambatan ini karena aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) yang melambat, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Meski begitu, BI menegaskan pengelolaan utang negara dilakukan dengan sangat hati-hati dan akuntabel, fokus untuk membiayai program-program prioritas yang memperkuat ekonomi nasional.

Baca Juga: IHSG Menguat Tajam 0,93% di Sesi I, Didukung Saham DSSA dan BBRI

Dari sisi sektor, utang pemerintah terutama dialokasikan pada bidang jasa kesehatan dan sosial (23,4%), pendidikan (17,2%), administrasi pemerintah, pertahanan, serta jaminan sosial wajib (15,7%). Konstruksi, transportasi, hingga jasa keuangan juga menjadi penerima pinjaman signifikan. Menariknya, hampir semua utang pemerintah adalah jangka panjang, mencapai 99,9%.

Sementara itu, utang luar negeri swasta justru mengalami kontraksi sebesar 1,1% menjadi US$194,2 miliar, lebih dalam daripada bulan sebelumnya yang masih terkontraksi 0,2%. Penyebabnya adalah penurunan utang di luar lembaga keuangan sebesar 1,6%, meskipun utang lembaga keuangan masih naik tipis 0,8%.

Utang swasta ini tersebar terutama di sektor industri pengolahan, jasa keuangan, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian. Keempat sektor ini menyumbang 81,2% dari total utang luar negeri swasta. [zainal/a46]

Tags: Produk Domestik Bruto (PDB)Surat Berharga Negara (SBN)Utang Negara

Berita Terkait

penerbitan utang negara apbn 2025 ditekan, harga obligasi naik dan membuat investor surat utang domestik semakin antusias.
Keuangan

Surat Utang Negara Diserbu Investor Imbas Kebijakan Fiskal Pemerintah

Editor: Ariami Tambunan
16 Oktober 2025 | 17:26 WIB

Sinata.id - Pasar obligasi dalam negeri kembali bergairah, setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi sinyal akan mengurangi penarikan utang...

Baca SelengkapnyaDetails
menteri keuangan purbaya yudhi sadewa menyatakan pemerintah mempertimbangkan pengurangan penarikan utang negara dalam apbn 2025 demi efisiensi anggaran. utang tidak akan diterbitkan jika tidak diperlukan.
Keuangan

Utang Negara Melonjak 31,7 Persen, Purbaya Pertimbangkan Stop Penerbitan SBN

Editor: Ariami Tambunan
16 Oktober 2025 | 17:14 WIB

Sinata.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi sinyal bahwa pemerintah tidak akan memaksakan penarikan utang baru dalam APBN 2025...

Baca SelengkapnyaDetails
pemerintah tempatkan dana rp200 triliun di bank bumn untuk tingkatkan likuiditas, percepat perputaran uang, dan rasio pajak.
Keuangan

Strategi Dana Rp200 Triliun di Bank BUMN, Pemerintah Bidik Rasio Pajak 23 Persen

Editor: Zainal Efendi
17 September 2025 | 03:04 WIB

Jakarta, Sinata.id - Rasio Pajak kembali menjadi sorotan setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan potensi besar penerimaan negara dari...

Baca SelengkapnyaDetails
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com