Pematangsiantar, Sinata.id – Flu disertai batuk dan demam mewabah di negara-negara ASEAN. Kondisi ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan RI. Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Pematangsiantar malah tidak memiliki data jumlah pasien (warga).
Bahkan, Dinkes sama sekali belum pernah menyampaikan imbauan agar warga dapat terhindar dari flu disertai demam dan batuk tersebut.
Tidak adanya data jumlah pasien dan belum menyampaikan imbauan ke warga, hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Pematangsiantar, Misran Pais, Senin 20 Oktober 2025.
Hanya saja, meski tidak memiliki data, Misran Pais mengetahui, kalau jumlah pasien flu disertai demam dan batuk meningkat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Pematangsiantar.
“Kalau untuk batuk, demam dan flu itu kan masih gejala. Sampai saat ini kita belum dapat datanya,” sebut Misran.
Kinerja Dinkes Disesalkan
Kinerja Dinkes Pematangsiantar seperti itu disesalkan Anggota Komisi DPRD Kota Pematangsiantar Imanuel Lingga yang sering disapa Noel.
“Sakit itu sudah cukup banyak ditemukan secara nasional. Bahkan se-ASEAN. Jadi sudah cukup meresahkan masyarakat. Tapi, kok bisa pula Dinas Kesehatan tidak bekerja. Tidak punya data dan tidak mengeluarkan imbauan, kan namanya tidak kerja itu,” tandas Noel.
Untuk itu, Noel mengingatkan, agar Dinkes lebih peka dan responsif terhadap kondisi masyarakat yang sudah banyak mengalami flu disertai demam dan batuk.
“Janganlah sampai data warga yang menjadi pasien pun tidak ada. Kan ribet ini. Dari mana membuat langkah antisipasi, bila datanya gak ada,” ketusnya.
Lebih lanjut Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Pematangsiantar ini mendesak, supaya Dinkes segera melakukan pendataan secara akurat, dan segera merampungkannya.
“Dalam waktu dekat ini, bisa saja kami (Komisi 1 DPRD melalui Pimpinan DPRD) memanggil Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar. Karena data itu penting,” katanya. (*/SN14)