Sinata.id – Suasana di Bandara Internasional Hong Kong mendadak berubah panik pada Senin dini hari (20/10/2025) waktu setempat. Sebuah pesawat kargo yang baru saja mendarat dari Dubai tergelincir dan jatuh ke laut di tengah badai yang mengguyur wilayah itu. Insiden ini langsung mengguncang salah satu bandara tersibuk di Asia tersebut.
Menurut pernyataan resmi Otoritas Bandara Hong Kong, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.50 waktu setempat. Saat itu, pesawat jenis Boeing 747 yang dioperasikan maskapai kargo Turki, AirACT, atas nama Emirates Airline, kehilangan kendali saat melakukan pendaratan di landasan yang licin akibat hujan deras dan angin kencang.
Empat awak pesawat berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, seorang staf bandara dilaporkan masih hilang, sementara satu lainnya ditemukan dalam kondisi selamat. Operasi pencarian dan penyelamatan segera digelar di sekitar lokasi pesawat yang tenggelam sebagian di perairan dekat landasan pacu.
Foto-foto yang beredar di media sosial dan dilaporkan oleh AirNavRadar memperlihatkan kondisi pesawat yang mengenaskan—bagian ekor dan buritannya hilang, sementara badan pesawat tampak tenggelam di permukaan air. Meski demikian, sumber resmi belum memverifikasi keaslian gambar tersebut.
Baca Juga: Israel Kembali Gempur Gaza, Bantuan Kemanusiaan Dihentikan Usai Dua Tentara Tewas Disergap
Pesawat kargo berusia 32 tahun itu diketahui berangkat dari Bandara Internasional Dubai Al Maktoum dengan kode penerbangan EK9788. Hingga berita ini diturunkan, pihak Emirates maupun AirACT belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kecelakaan.
Akibat insiden ini, satu dari tiga landasan pacu di Bandara Hong Kong ditutup sementara untuk penyelidikan. Aktivitas penerbangan sempat terganggu, dengan sejumlah jadwal keberangkatan dan kedatangan ditunda.
Kecelakaan ini menjadi salah satu tragedi terburuk di bandara tersebut sejak 27 tahun terakhir. Sebelumnya, pada tahun 1999, tiga orang tewas ketika pesawat China Airlines jatuh saat mendarat di tengah topan dan terbalik. Tragedi kali ini pun memunculkan kembali ingatan publik pada insiden serupa di masa lalu, termasuk kecelakaan di Bandara Kai Tak saat pesawat China Airlines 747 keluar dari landasan akibat badai besar.
Kini, otoritas penerbangan Hong Kong tengah fokus pada investigasi penyebab tergelincirnya pesawat kargo tersebut, seraya memastikan keselamatan penerbangan di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu.
“Kami masih dalam tahap awal penyelidikan dan seluruh upaya sedang dikerahkan untuk menemukan staf yang masih hilang,” ujar juru bicara Bandara Hong Kong dalam pernyataan resminya. [zainal/a46]