Sinata.id – Harga emas batangan Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami koreksi pada awal pekan ini. Setelah sempat stabil dalam beberapa hari terakhir, harga logam mulia itu kini merosot, sementara pasar global justru memperlihatkan tanda-tanda penguatan.
Pada perdagangan Senin (20/10/2025), harga emas Antam berada di posisi Rp 2.415.000 per gram, turun Rp 13.000 dibandingkan harga akhir pekan lalu. Penurunan serupa juga terjadi pada harga pembelian kembali atau buyback, yang kini berada di Rp 2.264.000 per gram.
Namun menariknya, ketika harga domestik menurun, harga emas dunia justru berbalik menguat. Berdasarkan data pasar spot pada pukul 08.16 WIB, harga emas global naik tipis 0,07% menjadi US$ 4.253,2 per troy ons. Kenaikan kecil ini menjadi sinyal pemulihan setelah kejatuhan hampir 2% di akhir pekan lalu, yang sempat mengakhiri reli lima hari berturut-turut dan memecahkan rekor harga tertinggi.
Baca Juga: Setelah Naik Tajam, Harga Emas Dunia Terancam Jatuh?
Jika ditarik dalam jangka lebih panjang, emas masih menunjukkan performa gemilang. Dalam sepekan terakhir, harganya melonjak 3,38%, sementara dalam sebulan ke belakang sudah melesat hingga 13,41%. Bahkan sejak awal tahun 2025, kenaikannya mencapai 61,93%, menempatkan emas di jalur menuju kenaikan tahunan tertinggi sejak 1979.
Ketegangan AS-China Kembali Jadi Panggung Utama
Penguatan harga emas global kali ini tidak bisa dilepaskan dari sorotan investor terhadap hubungan dagang Amerika Serikat dan China. Presiden AS Donald Trump menyuarakan optimisme baru bahwa negosiasi kedua negara akan menghasilkan kesepakatan positif.
“(Ancaman tarif tinggi) tidak berkelanjutan,” ujar Trump dalam wawancara dengan Fox Business, dilansir Bloomberg News.
Ia juga menambahkan keyakinannya bahwa kedua pihak dapat mencapai titik temu yang bisa meredakan ketegangan pasar.
Berita Lain: Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Kargo Emirates di Hong Kong Bertambah
Rencananya, delegasi AS yang dipimpin Menteri Keuangan Scott Bessent akan kembali duduk satu meja dengan wakil China, He Lifeng, pada pekan ini. Pertemuan ini diharapkan membawa angin segar bagi hubungan ekonomi kedua raksasa dunia tersebut.
“Saya rasa kami akan berhasil. Sepertinya kami bisa akrab dengan China,” kata Trump lagi di Gedung Putih, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.
Sebagai aset safe haven, emas kerap menjadi pelabuhan bagi investor saat pasar bergejolak. Namun kali ini, tren menunjukkan sedikit pergeseran: ketika tensi global mulai menurun, sebagian investor mulai kembali menatap aset berisiko seperti saham.
Meski demikian, dengan prospek ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, emas tetap memantulkan kilau kepercayaan. Para analis memperkirakan harga logam mulia ini masih berpotensi menguat hingga akhir tahun, terutama jika negosiasi dagang AS-China kembali memanas atau ketegangan geopolitik meningkat. [zainal/a46]