Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Iman yang Diuji di Gunung Moria: Pengorbanan Abraham yang Mengguncang Sejarah Iman

Editor: Sinata ID
21 Oktober 2025 | 05:00 WIB
Rubrik: Religi
pdt. manser sagala.

Pdt. Manser Sagala.

Oleh: Pdt Manser Sagala, M.Th

Kisah pengorbanan Abraham terhadap anaknya Ishak di Gunung Moria menjadi salah satu peristiwa paling menggugah dalam sejarah iman manusia. Dikisahkan dalam Kitab Kejadian pasal 22 ayat 1–19, peristiwa ini bukan hanya tentang ujian, melainkan juga puncak ketaatan dan keyakinan terhadap Tuhan yang Mahakuasa.

Perintah Tuhan: Ujian yang Menggetarkan Hati

Kisah ini dimulai ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak, anak tunggal yang sangat ia kasihi, sebagai korban bakaran.

Kejadian 22:1–2 (TB)
“Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: ‘Abraham,’ lalu sahutnya: ‘Ya, Tuhan.’ Firman-Nya: ‘Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.’”

Perintah ini menjadi ujian paling berat dalam hidup Abraham—sebuah tantangan untuk membuktikan apakah kasihnya kepada Tuhan melampaui kasihnya kepada anaknya sendiri.

Ketaatan Tanpa Tawar-Menawar

Tanpa menunda dan tanpa bertanya, Abraham menunjukkan ketaatan total. Keesokan harinya, ia segera mempersiapkan keledai, membawa dua bujang, dan mengajak Ishak untuk berangkat ke tempat yang ditunjuk Tuhan.

Kejadian 22:3 (TB)
“Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham… lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.”

Tindakan ini memperlihatkan iman yang tidak bergantung pada logika, melainkan pada ketaatan mutlak kepada perintah Tuhan.

Perjalanan Iman di Gunung Moria

Selama tiga hari perjalanan, Abraham tidak mundur sedikit pun. Sesampainya di tempat tujuan, ia meminta kedua bujangnya menunggu di bawah gunung.

Kejadian 22:4–5 (TB)
“…Aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.”

Ucapan “kami akan kembali kepadamu” menjadi bukti keyakinan iman Abraham bahwa Tuhan pasti menyediakan jalan, bahkan jika itu berarti membangkitkan Ishak kembali.

Pertanyaan Seorang Anak dan Jawaban Iman

Saat mendaki, Ishak bertanya polos, “Bapa, di mana anak domba untuk korban bakaran?”
Jawaban Abraham menjadi pernyataan iman yang abadi:

Kejadian 22:8 (TB)
“Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.”

Kalimat ini menegaskan keyakinan Abraham bahwa Tuhan adalah penyedia sejati (Yahweh Yireh).

Puncak Pengorbanan dan Ketaatan

Setibanya di tempat itu, Abraham membangun mezbah, menata kayu, mengikat Ishak, dan meletakkannya di atas mezbah. Saat pisau diangkat untuk mengorbankan putranya, terdengar suara dari langit memanggil namanya.

Kejadian 22:9–10 (TB)
“Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.”

Adegan ini menjadi momen paling menegangkan dalam sejarah iman—sebuah titik di mana ketaatan diuji hingga batas terakhir.

Tuhan Menyediakan Korban Pengganti

Tepat sebelum pisau itu turun, Tuhan menghentikan tangan Abraham.

Kejadian 22:11–13 (TB)
“Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Ku-ketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah…”

Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan tersangkut di belukar. Domba itulah yang kemudian dipersembahkan sebagai pengganti Ishak.

Peristiwa ini melambangkan kasih dan penyediaan Tuhan bagi umat-Nya — bahwa ketaatan dan iman yang sejati tidak pernah dibiarkan berakhir dalam kesia-siaan.

Gunung Moria menjadi saksi bagaimana iman sejati diuji bukan melalui kata-kata, melainkan melalui tindakan nyata yang penuh penyerahan. Abraham lulus dari ujian itu bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi karena ia percaya penuh bahwa Allah yang memerintahkan adalah Allah yang akan menyediakan.

Nama tempat itu pun disebut Abraham: “YHWH Yireh” — Tuhan yang menyediakan.
(Kejadian 22:14).

Tuhan Jesus Memberkato CP.0811762709. Salom.( A27).

Tags: Pdt. Manser Sagala

Berita Terkait

pastor dion panomban.
Religi

Gembalakanlah Domba-Domba-Ku: Panggilan untuk Mengasihi Jiwa, Bukan Sekadar Melayani

Editor: Sinata ID
22 Oktober 2025 | 05:06 WIB

Oleh: Pastor Dion Panomban Saat Teduh Abba Home Family Rabu, 22 Oktober 2025 Ketika Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus sebanyak...

Baca SelengkapnyaDetails
pdt. mis. ev. daniel pardede, sh., mh.
Religi

Mengikut Yesus Sampai Akhir: Keteguhan Iman di Tengah Penganiayaan

Editor: Sinata ID
22 Oktober 2025 | 05:04 WIB

Oleh: Pdt Mis.Ev. Daniel Pardede., SH., MH. Matius 5:10 (TB): “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang...

Baca SelengkapnyaDetails
pdt. manser sagala.
Religi

Kisah Pengorbanan Abraham dan Penyediaan Allah di Gunung Moria

Editor: Sinata ID
22 Oktober 2025 | 05:02 WIB

Oleh: Pdt Manser Sagala,M.Th Kisah pengorbanan Abraham terhadap anaknya, Ishak, menjadi salah satu peristiwa paling menggugah dalam sejarah iman manusia....

Baca SelengkapnyaDetails
pastor dion panomban.
Religi

Menjadi Domba yang Dipimpin Sang Gembala Sejati

Editor: Sinata ID
21 Oktober 2025 | 05:04 WIB

Oleh: Pastor Dion Panomban Saat Teduh Abba Home Family Selasa, 21 Oktober 2025. Mazmur 23:1–6 memberikan gambaran sederhana namun mendalam...

Baca SelengkapnyaDetails
pdt. mis. ev. daniel pardede, sh., mh.
Religi

Menjadi Pembawa Damai, Bukan Batu Sandungan: Pesan Firman dari Yesus Raja Damai

Editor: Sinata ID
21 Oktober 2025 | 05:02 WIB

Oleh: Pdt Mis. Ev. Daniel Pardede, SH.MH Dalam program Sarapan Pagi Kristen di kanal YouTube Prison Hospital Crusade Daniel Pardede...

Baca SelengkapnyaDetails
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

Sinata.id