Sinata.id – Sebuah video viral memperlihatkan baut pesawat Lion Air tampak longgar dan bergerak saat terbang dari Bangkok ke Chiang Mai. Maskapai langsung turun tangan memastikan kondisi pesawat aman usai video itu ramai di media sosial.
Dalam rekaman berdurasi singkat itu, terlihat deretan baut di bagian sayap pesawat Thai Lion Air tampak bergerak seolah kendur, sementara pesawat sedang melaju di udara.
Video tersebut diambil langsung oleh seorang penumpang dari dalam kabin, tepat saat pesawat tengah menempuh rute Bangkok menuju Chiang Mai, pada Rabu (22/10/2025).
Di keterangan unggahan, sang penumpang menulis: “Thai Lion Air Flight… Bangkok to Chiang Mai. B737-800.”
Baca Juga: PBB Desak Israel Longgarkan Jalur Bantuan ke Gaza, Meski Gencatan Senjata Telah Berlaku
Cuplikan itu pun langsung memicu gelombang komentar warganet. Banyak yang merasa ngeri, sebagian lainnya penasaran apakah pesawat tersebut benar-benar dalam kondisi aman.
Menanggapi kabar yang makin meluas, pihak Thai Lion Air tak tinggal diam. Corporate Communications Strategic Lion Group, Danang Mandala Prihantoro, memastikan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap unit pesawat yang dimaksud.
“Video tersebut memperlihatkan bagian baut pada area sayap kiri pesawat. Kami sudah menerima laporan dan langsung melakukan pengecekan menyeluruh,” jelas Danang, dikutip Kamis (23/10/2025).
Danang menegaskan, begitu pesawat mendarat, tim teknis Thai Lion Air segera melakukan inspeksi detail. Hasilnya, seluruh sistem serta struktur pesawat dinyatakan aman untuk kembali beroperasi.
“Kami juga sudah melaporkan hasil pemeriksaan ini kepada Civil Aviation Authority of Thailand (CAAT),” lanjutnya.
Dari hasil investigasi, tim teknis menyimpulkan bahwa getaran kecil pada baut di video itu bukan tanda kerusakan. Fenomena tersebut disebabkan oleh akumulasi getaran dan aliran udara di sekitar sayap saat pesawat melaju di ketinggian.
“Secara teknis, pergerakan kecil (vibrasi) yang tampak adalah hal wajar akibat tekanan udara dan getaran mesin. Tidak ada bagian yang longgar atau berisiko membahayakan penerbangan,” tegas Danang. [zainal/a46]