Oleh: Pdt Manser Sagala,M.Th
Ketaatan Abraham kepada Allah mencapai puncaknya ketika ia bersedia mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal, sebagai korban di atas mezbah. Peristiwa yang tercatat dalam Kejadian 22:15-18 ini menjadi momen penting dalam sejarah iman, di mana Tuhan meneguhkan kembali janji dan berkat-Nya atas Abraham melalui sumpah ilahi.
Kejadian 22:16-18 (TB)
“Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”
Dari kisah ini, tampak empat dimensi berkat besar yang dijanjikan Tuhan:
1. Berkat yang Berlimpah-limpah (Ayat 17)
Tuhan memberkati Abraham secara melimpah dalam segala aspek kehidupannya—secara rohani, jasmani, dan keturunan.
2. Keturunan yang Sangat Banyak (Ayat 17)
Janji Allah diteguhkan bahwa keturunan Abraham akan sebanyak bintang di langit dan pasir di tepi laut. Inilah penggenapan bahwa Abraham menjadi bapa bagi banyak bangsa.
3. Kemenangan atas Musuh (Ayat 17)
Keturunan Abraham diberi kuasa untuk menaklukkan kota-kota musuh. Ini menggambarkan perlindungan ilahi dan kemenangan atas segala bentuk tantangan hidup.
4. Menjadi Berkat bagi Semua Bangsa (Ayat 18)
Melalui keturunan Abraham—yang puncaknya adalah Yesus Kristus (Galatia 3:16)—datanglah keselamatan bagi seluruh bangsa di bumi. Berkat tertinggi ini adalah anugerah keselamatan dan kebenaran melalui iman.
Dasar dari semua berkat ini adalah ketaatan mutlak. Abraham tidak hanya percaya, tetapi juga melakukan firman Tuhan dengan hati tunduk penuh. Karena itulah ia disebut sebagai Bapa Orang Beriman (Roma 4:11).
Kisah Abraham menegaskan bahwa ketaatan membuka jalan bagi berkat, perlindungan, dan keselamatan. Tuhan tidak menuntut pengorbanan tanpa tujuan, tetapi Ia menguji hati agar iman kita murni dan layak menerima janji-Nya.
“Karena engkau mendengarkan firman-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah.”
(Kejadian 22:18)
Kiranya setiap kita belajar dari teladan Abraham untuk taat tanpa ragu kepada Tuhan Yesus, sebab di dalam ketaatan terdapat berkat yang kekal.
Cp Konseling: 0811 762 709
Tuhan Yesus memberkati.
Paklmingkaw sediai firman!(A27)