Samosir, Sinata.id – Pemerintah Kabupaten Samosir, melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora), menggelar perayaan Hari Ulos Nasional bertajuk “Merayakan Warisan, Menyatukan Generasi” di Water Front Pangururan, Kamis (24/10/2025).
Kegiatan yang dikemas dalam Semarak Peradaban Batak ini diisi dengan lomba musik dan tari kreasi tradisional tingkat SD dan SMP antar kecamatan se-Kabupaten Samosir.
Sebanyak 360 peserta dari 9 kontingen SD dan 9 kontingen SMP ambil bagian dalam ajang tersebut. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, dan disaksikan ribuan pengunjung yang menikmati pertunjukan musik gondang, tarian kreasi, serta ragam ulos yang dikenakan para peserta.
Dalam sambutannya, Wabup Ariston mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai langkah nyata menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Batak.
“Kita ingin anak-anak SD dan SMP tetap mencintai budaya warisan leluhur. Walau merantau, jangan pernah lupa asal dan identitas sebagai orang Batak dari Samosir, titik nol peradaban Batak,” ujarnya.
Ariston juga menekankan bahwa ulos bukan sekadar kain, melainkan simbol kehangatan dan kasih sayang yang diwariskan dari para leluhur.
“Budaya adalah keindahan yang ditampilkan lewat seni dan perasaan. Saya mendukung penuh kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan terhadap seni dan budaya Batak,” tambahnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh SAB Rudi SM. Siahaan, Ketua TP PKK Ny. Kennauli A. Sidauruk, Ketua LAB Pantas M. Sinaga, serta sejumlah pimpinan OPD, MKKS, dan K3S Kabupaten Samosir.
Sekretaris Disdikpora Samosir, Ronal Sinaga, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara forum MKKS dan K3S, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Batak.
“Samosir memiliki 195 SD dan 34 SMP di 9 kecamatan. Setiap kecamatan mengirimkan perwakilan untuk mengikuti lomba ini sebagai upaya mempertahankan identitas budaya di tengah kemajuan teknologi,” ungkapnya.
Ketua panitia, Eybarda Simbolon, menambahkan bahwa kegiatan tersebut menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat musik dan tari tradisional sekaligus memperingati Hari Ulos Nasional.
“Sebanyak sembilan tim SMP dengan total 360 peserta tampil memeriahkan acara. Ini bagian dari program tahunan Disdikpora dalam memperkuat pemahaman seni dan musik tradisional di sekolah,” jelasnya. (A58)