Pematangsiantar, Sinata.id – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Pematangsiantar butuh mobil damkar dilengkapi dengan tangga hidrolik (skylift) dan water supply (mobil penyedia air).
Demikian dikatakan Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Pematangsiantar, Robert Samosir, Rabu 29 Oktober 2025 di ruangan kerja kantornya.
Katanya, mobil damkar skylift diperlukan untuk mempermudah petugas memadamkan api pada bangunan bertingkat.
“Kuta butuh mobil skylift untuk hadapi kebakaran di gedung bertingkat. Dengan mobil skylift, lebih mudah menjangkau bangunan bertingkat. Karena ada tangga hidroliknya,” sebut Robert.
Dengan tangga hidrolik yang terpasang di mobil damkar, kata Robert, akan lebih efisien dan aman. Karena petugas tidak perlu lagi memasang tangga untuk menjangkau ketinggian.
“Selain lebih efisien, juga lebih aman untuk petugas,” tuturnya, sembari menambahkan, bila ada, selayaknya mobil damkar skylift dapat digunakan pada peristiwa kebakaran, Rabu 29 Oktober 2025 dini hari tadi di Kelurahan Pardomuan, Siantar Timur.
Sedangkan mobil water supply, berupa mobil tangki penyedia air, untuk mensuport mobil damkar ketika kehabisan air.
“Jadi mobil damkar yang kehabisan air, bisa langsung diisi di lokasi, tanpa harus kembali ke pos untuk mengisi dari tandon,” ujarnya.
Selain tambahan mobil damkar skylift dan water suply, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga membutuhkan tandon air di setiap kecamatan se-Kota Pematangsiantar.
Sementara di sisi lain, memperhatikan peristiwa kebakaran dini hari tadi, Robert mengingatkan warga, agar mengutamakan keselamatan diri, ketika peristiwa kebakaran terjadi.
Sebutnya, seperti kebakaran di Jalan Ahmad Yani Gang Udang, Kelurahan Pardomuan, sebaiknya penghuni rumah yang terbakar menjauh dari lokasi, dengan berlari sambil sedikit menunduk, agar tidak terlalu banyak menghisap asap yang bisa saja beracun.
Ungkapnya, kuat dugaan, korban meninggal pada peristiwa kebakaran di Kelurahan Pardomuan, karena terlalu banyak menghirup asap beracun. Disebut beracun, karena asap bersumber dari api yang membakar bahan tekstil. “Meninggal lemas jadinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, terhadap warga yang memiliki rumah bertingkat, diharapkan, agar menyediakan alat pemadam api ringan. “Mengenai cara pemakaian alat pemadam api ringan, bisa kami (Dinas Damkar dan Penyelamatan) yang lakukan,” katanya. (*)