Oleh : Pdt Manser Sagala, M.Th
Di tengah derasnya arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), generasi muda menghadapi tantangan besar dalam menjaga arah hidup dan nilai moral mereka. Kemajuan digital membawa kemudahan, tetapi juga risiko penyimpangan jika tidak diimbangi dengan dasar rohani yang kuat. Karena itu, menyelamatkan generasi muda bukan hanya soal pengetahuan duniawi, tetapi tentang membentuk karakter dan mengarahkan hati mereka kepada Tuhan.
Landasan Utama: Firman Tuhan sebagai Kompas Kehidupan
Mazmur 119:9 menegaskan, “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Ayat ini mengingatkan bahwa satu-satunya standar moral sejati adalah Firman Tuhan. Tanpa pedoman itu, generasi muda mudah terbawa arus dunia yang menawarkan kenikmatan sesaat namun menyesatkan.
Begitu pula Amsal 22:6 menyatakan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Didikan rohani sejak dini adalah investasi jangka panjang bagi kehidupan mereka. Anak-anak perlu diajar untuk mengenal Tuhan sesuai panggilan dan potensi yang ditanamkan di dalam diri mereka.
Peran Generasi Tua: Teladan Nyata dalam Kehidupan
Generasi yang lebih tua memiliki peranan penting sebagai jembatan dan panutan. Ulangan 6:6-7 mengajarkan bahwa Firman Tuhan harus diajarkan terus-menerus kepada anak-anak — bukan hanya di gereja, tetapi juga di rumah, di perjalanan, bahkan dalam keseharian. Keteladanan hidup orang tua menjadi bukti nyata bahwa iman bukan sekadar kata, tetapi gaya hidup.
Bagi anak muda sendiri, Firman Tuhan melalui 1 Timotius 4:12 memberi dorongan yang kuat: “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
Artinya, usia bukan penghalang untuk menjadi terang bagi dunia. Justru di masa muda, mereka dipanggil untuk menunjukkan iman yang hidup dan menjadi contoh bagi sesama.
Solusi Sejati: Hidup dalam Kristus
Pada akhirnya, keselamatan sejati hanya ada di dalam Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 4:12 menegaskan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Hubungan pribadi dengan Kristus adalah fondasi untuk membangun generasi yang tangguh, berkarakter, dan berintegritas. Tanpa Kristus, pengetahuan dan teknologi hanyalah alat tanpa arah yang bisa membawa kehancuran moral.
Menyelamatkan generasi muda di era IPTEK adalah tanggung jawab bersama: menanamkan Firman Tuhan (Mazmur 119:9), mendidik dengan kasih (Amsal 22:6), menjadi teladan sejati (Ulangan 6:6-7), dan membawa mereka mengenal Kristus (Kisah Para Rasul 4:12).
“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi Firman-Ku tidak akan berlalu.” — (Matius 24:35)
Hanya dengan berpegang pada Firman Tuhan, generasi muda akan mampu berdiri teguh dan bersinar di tengah dunia yang terus berubah.
Kontak Konseling:
Pdt. Manser Sagala 0811-762-709( A27)