Oleh: Pdt Mis Ev Daniel Pardede,SH.MH
Sarapan Pagi Kristen-
Saudara/i milik Yesus yang terkasih.
Hari ini kita menikmati santapan rohani berupa anugerah kasih Tuhan, setelah dua hari sebelumnya kita telah disegarkan oleh anugerah iman dan anugerah pengharapan.
*Kasih yang Sempurna dari Allah*
*
“Kasih” yang kita miliki berasal dari Tuhan. Sejak manusia berada dalam kandungan, kasih sudah ada dalam dirinya. Namun kasih itu harus disempurnakan seperti kasih yang dimiliki oleh Tuhan Yesus Kristus.
Segala yang bernyawa memiliki kasih secara naluri — tidak perlu diajarkan atau diperintahkan untuk mengasihi. Seorang ibu sudah menaruh kasih sejak bayinya dalam kandungan. Kasih itu diteruskan setelah bayi lahir melalui sentuhan, pelukan, ASI, dan belaian lembut. Begitu pula sang ayah yang menatap dengan penuh kasih dan memanggil nama anaknya. Kasih alami ini adalah anugerah dari Sang Pencipta.
Bahkan binatang pun menunjukkan kasih kepada anak-anaknya, melindungi, menyusui, dan mendampingi sampai besar. Kasih itu tak berakhir, tetap ada hingga kehidupan berakhir.
*Kasih yang Diajarkan Tuhan Yesus*
Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan kasih biasa, melainkan kasih yang sempurna. Kasih yang tidak berpura-pura, kasih yang lahir dari hati yang murni.
Kasih yang sempurna seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 13:4–7, yaitu kasih yang:
1. Sabar;
2. Murah hati;
3. Tidak cemburu;
4. Tidak memegahkan diri;
5. Tidak sombong;
6. Tidak berlaku tidak sopan;
7. Tidak mencari keuntungan sendiri;
8. Tidak pemarah;
9. Tidak menyimpan kesalahan orang lain;
10. Berlaku adil dan benar;
11. Menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, dan mengharapkan segala sesuatu yang baik, adil, rukun, dan damai.
*Tanpa Kasih dari Allah, Dunia Akan Hancur*
*Jika kasih sempurna dari Allah tidak ada, maka:*
1. Lautan dan sungai-sungai akan kering;
2. Gunung-gunung akan runtuh;
3. Matahari, bulan, dan bintang tidak akan bersinar;
4. Angin berhenti bertiup;
5. Burung-burung tak lagi berkicau;
6. Binatang dan ikan tak lagi memberi kehidupan;
7. Tumbuhan tak lagi berbuah;
8. Surga pun menjadi sepi;
9. Dunia menjadi hampa — tanpa rasa, tanpa keindahan, tanpa kehidupan.
Tanpa kasih Allah, hidup menjadi hambar seperti tanah kering dan pasir yang diterpa badai.
*Kasih Yesus: Puncak Segala Kasih*
Berita keselamatan adalah kabar sukacita tentang kasih sempurna Tuhan Yesus Kristus. Ia rela menderita dan mati di kayu salib, bukan karena dosa-Nya, melainkan karena penebusan atas dosa manusia.
Kasih Yesus adalah kasih yang mengampuni. Dalam penderitaan di atas salib, dengan darah dan air mata, Ia berdoa:
> “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34)
Itulah kasih yang sejati — kasih yang memberi, bukan menuntut; kasih yang memulihkan, bukan menghukum.
*Hiduplah dalam Kasih dan Kesederhanaan*
Karena itu, marilah kita hidup dalam kasih kepada sesama manusia, hidup dalam kesederhanaan seperti Yesus Kristus. Jangan banggakan kekayaan, kemewahan, atau gaya hidup di media sosial yang dapat membuat orang lain merasa kecil dan menderita.
Yesus hidup dalam kesederhanaan agar kasih-Nya dapat dirasakan semua orang, tanpa batas, tanpa perbedaan.
> “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”
— Kolose 3:14
Hiduplah dalam kasih yang sempurna dari Yesus Kristus — kasih yang memerdekakan, menyembuhkan, dan menyempurnakan hidup kita.
Shalom.(A27)