Jakarta, Sinata.id – Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri mengonfirmasi bahwa terduga pelaku insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta merakit sendiri bahan peledak yang digunakannya. Pelaku disebut mempelajari cara perakitan bom melalui tutorial yang diakses dari internet.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyatakan bahwa pelaku merakit sendiri peledak tersebut dan “mengakses melalui internet cara-cara merakit bom.”
Selain perakitan bom mandiri, Densus 88 juga mengungkap bahwa terduga pelaku memiliki riwayat aktivitas mengunjungi komunitas daring, khususnya di forum dan situs darknet (situs gelap).
Situs-situs yang diakses pelaku memuat konten kekerasan ekstrem, menampilkan video atau foto yang berkaitan dengan perang, pembunuhan, kecelakaan, atau kejadian brutal lainnya yang memperlihatkan orang meninggal dunia.
Insiden ledakan ini terjadi pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB di area masjid sekolah saat salat Jumat. Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa tersebut mengakibatkan 96 orang mengalami luka-luka.
Petugas Densus 88 menemukan total tujuh peledak yang dibawa oleh terduga pelaku ke SMAN 72 Jakarta. Dari jumlah tersebut, empat peledak berhasil meledak di dua lokasi berbeda. Sementara itu, tiga peledak lainnya belum sempat digunakan dan telah disita oleh petugas sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.
AKBP Mayndra Eka Wardhana menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis peledak yang dibuat dan digunakan. Ia mengarahkan konfirmasi detail tersebut kepada otoritas Brimob Gegana atau Bidhumas Polda Metro Jaya. (*)