Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat teduh Abba Home Family.
Kamis 13 Nov 2025.
Makna dan Arti Kekristenan yang Sebenarnya
Apapun pekerjaan kita — apakah sebagai supir, pengusaha, guru, tentara, mahasiswa, pelajar, pelayan, politisi, atau pekerja di gereja — pertanyaan yang sesungguhnya harus kita renungkan ialah:
Apakah kita menolong orang-orang di sekitar kita?
Apakah kita memuridkan mereka sebagaimana Kristus memuridkan kita?
Banyak gereja dan pelayan Tuhan di masa kini berhenti hanya sampai pada melayani para pelayan, bukan memuridkan manusia. Fokus pelayanan bergeser menjadi pada pertumbuhan organisasi, bukan pada pertumbuhan rohani umat.
Tidak sedikit gereja yang sibuk menyusun strategi agar menjadi mega church dengan jumlah besar, namun tanpa disadari, persaingan dan ambisi tersebut justru menghancurkan kesatuan tubuh Kristus. Esensi dan tujuan Allah bagi gereja sering kali terlupakan — yaitu mengasihi manusia sebagai wujud kasih kepada Allah.
Karena itu, pertanyaan penting yang harus kita jawab adalah:
Apakah kita masih hidup dalam tujuan Allah?
Apakah kita masih memiliki kasih terhadap sesama?
Apakah kita masih menggembalakan dengan hati yang penuh belas kasih terhadap orang-orang yang Tuhan percayakan?
Pembacaan Alkitab:
Matius 13:5–6, 20–21 (TB)
(5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
(20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.
Pertanyaan Perenungan:
1. Seberapa pentingkah pemulihan tanah hati kita? (ayat 5–6)
2. Bagaimana dengan tanah hatimu saat ini?
3. Apakah yang dimaksud dengan tanah yang berbatu? (ayat 5–6, 20–21)
4. Apa ciri-ciri tanah yang berbatu?
5. Apakah kamu masih memiliki ciri tanah yang berbatu dalam hidupmu? (ayat 5–6, 20–21)
6. Bagaimana kamu dapat menyelesaikan tanah yang berbatu dalam hatimu?
Makna Firman:
Tanah yang berbatu menggambarkan hati yang tidak berakar dalam Firman Tuhan. Orang dengan hati seperti ini mendengar Firman dengan gembira, namun cepat layu ketika menghadapi tekanan, pencobaan, atau kekecewaan.
Pemulihan tanah hati berarti membersihkan batu-batu keras seperti keangkuhan, kepahitan, dan ketidaktaatan agar benih Firman dapat bertumbuh subur. Tanpa akar yang dalam, iman akan mudah goyah dan kasih akan cepat pudar.
Kristus menghendaki agar setiap orang percaya memiliki hati yang berakar kuat dalam kasih dan kebenaran-Nya, sehingga dapat bertahan dalam segala situasi dan berbuah bagi Kerajaan Allah.
Kolose 2:7 (TB)
“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”
“Tanah hati yang lembut dan berakar dalam kasih Kristus akan membuat hidup kita bertumbuh, kuat, dan berbuah bagi kemuliaan Allah.”
Selamat bersaat teduh.
– Ps. Dion Panomban(A27)