Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family, Jumat 14 November 2025.
Tema hari ini mengajak setiap orang percaya untuk merenungkan pentingnya digembalakan dan didewasakan lewat pemuridan. Sebagai umat Tuhan, kita bukan hanya membutuhkan makanan dan minuman rohani, perhatian, arahan, teguran, serta disiplin dari gembala rohani, tetapi juga harus mau masuk ke dalam proses pendewasaan rohani.
Dalam proses ini, kita diajak untuk siap menerima makanan rohani yang keras, seperti seorang prajurit Kristus yang dilatih dalam “camp militer rohani” untuk menghadapi peperangan rohani. Kita dipanggil bukan hanya untuk menjadi pengikut pasif, tetapi menjadi laskar Kristus yang menolong jiwa-jiwa yang sedang ditawan dan hampir dibinasakan oleh kuasa kegelapan.
Proses pemuridan menuntut hati yang rela, tunduk, taat, dan mau berkorban. Hati yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi siap menjalani pembentukan Tuhan demi menggenapi panggilan-Nya. Pertanyaan reflektifnya adalah:
Apakah kita hanya puas untuk digembalakan? Ataukah kita siap dimuridkan dan diperlengkapi untuk melayani serta menggenapi panggilan Allah dalam hidup kita?
Pembacaan Alkitab:
Matius 13:7, 22 (TB)
“Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”
Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana kondisi hatimu saat ini?
2. Seperti apakah hati yang bersemak duri itu? (ay. 7, 22)
3. Adakah semak duri dalam hatimu?
4. Mengapa semak duri dapat menghimpit? (ay. 22)
5. Apa yang paling menghalangi hatimu? (ay. 22)
6. Bagaimana kamu menyelesaikan semak duri dalam hidupmu?
Marilah kita membuka hati dan membiarkan Tuhan memurnikan setiap duri yang menghimpit pertumbuhan rohani kita. Jangan biarkan kekhawatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghalangi kita untuk berbuah bagi kemuliaan Kristus. Jadilah murid sejati yang bukan hanya digembalakan, tetapi juga didewasakan untuk menjadi laskar Kristus yang siap dipakai Tuhan menaklukkan jiwa-jiwa bagi Kerajaan-Nya.
Selamat Bersaat Teduh – Ps. Dion Ponomban (A27).