Sinata.id – Keputusan tegas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menghentikan impor balpres dan menindak pakaian bekas ilegal memantik gelombang optimisme baru di dunia fesyen Indonesia, membuka peluang bagi industri lokal yang selama bertahun-tahun terjepit oleh banjir barang thrifting murah.
Sekretaris Jenderal HIPMI, Anggawira, menyampaikan bahwa langkah keras pemerintah bukan sekadar operasi penertiban, tetapi momentum untuk mengembalikan marwah industri tekstil tanah air.
“Apa yang dilakukan Pak Purbaya adalah kebijakan yang strategis. Ini bukan hanya soal perdagangan, melainkan juga tentang kedaulatan industri nasional dan perlindungan konsumen,” ujar Anggawira, dilansir CNBC Indonesia, Jumat (14/11/2025).
Purbaya sebelumnya mengumumkan bahwa seluruh importir yang terlibat dalam masuknya balpres ilegal akan dimasukkan ke dalam daftar hitam. Pesannya tegas, praktik thrifting ilegal harus diputus dari hulunya.
“Kalau ada yang pernah balpres, saya akan blacklist. Tidak boleh lagi mengimpor barang apa pun,” tegasnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Sesalkan Bank BJB Coret Helmy Yahya dan Mardigu dari Struktur Komisaris
Kebijakan itu dengan cepat menimbulkan efek berantai. Pedagang yang selama ini bergantung pada barang bekas impor mulai kehilangan ruang, sementara pemain industri lokal justru melihat celah besar yang selama ini tertutup rapat.
Menurut Anggawira, dominasi pakaian bekas impor selama ini membuat produsen dalam negeri tersingkir sebelum bertanding. Kaos, kemeja, jaket, hingga celana buatan lokal mesti menghadapi harga yang jauh di bawah biaya produksi mereka.
“Pakaian bekas ilegal menciptakan persaingan yang sangat tidak sehat. Pengusaha yang patuh aturan dan pajak terpukul dalam dalam,” ujarnya.
Dengan pintu impor balpres ditutup, produsen garmen lokal, mulai dari pabrik skala besar hingga konveksi UMKM, diprediksi bisa kembali memulihkan pasar yang telah dimonopoli barang murah selama bertahun-tahun.
Distro dan Clothing Line Ikut Bangkit
Sektor yang paling antusias menyambut kebijakan ini adalah pelaku industri kreatif fesyen anak muda.