Oleh : Pdt Mis. Ev. Daniel Pardede,SH.MH
Ulangan 32: 3–4
“Sebab nama Tuhan akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil; Allah yang setia, dengan tiada kecurangan; adil dan benar Dia.”
Ayat ini menegaskan gambaran yang jelas mengenai karakter Allah yang sesungguhnya. Firman Tuhan menyatakan bahwa Dia adalah Gunung Batu, Sempurna, Adil, dan Benar. Tiga sifat ini memberikan dasar iman yang kokoh bagi setiap orang percaya.
*1. Allah sebagai Gunung Batu (El Eliezer)*
Alkitab menyebut Allah sebagai Gunung Batu untuk menggambarkan bahwa Dia adalah pelindung yang tidak tergoyahkan. Dalam 2 Samuel 22:2–3, Tuhan disebut sebagai Kota Benteng, Perisai Keselamatan, Tanduk Keselamatan, dan Tempat Pelarian.
Ini menunjukkan bahwa perlindungan Allah tidak dapat disamai oleh apa pun di dunia atau oleh ilah mana pun. Dia adalah pertahanan yang teguh bagi umat-Nya.
*2. Allah yang Sempurna (El Gibor – Tuhan Perkasa)*
Segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah baik dan sempurna (Kejadian 1:1–31). Kesempurnaan-Nya terlihat dari karya penciptaan, hingga kepada cara Ia membentuk umat-Nya.
Dalam Yehezkiel 16:14, Tuhan menghiasi Yerusalem dengan kemuliaanNya yang sempurna. Dalam Yohanes 17:22–23, Yesus berdoa agar umat-Nya bersatu dan disempurnakan dalam kemuliaan yang sama.
Kesempurnaan Allah tidak hanya terlihat dalam ciptaan, tetapi juga dalam proses Ia membentuk dan memurnikan hidup orang percaya.
*3. Allah yang Adil dan Benar, Tidak Curang (El Mukhadesu)*
Keadilan Allah ditunjukkan dalam peristiwa Sodom dan Gomora (Kejadian 18:16–32). Abraham memohon agar Tuhan menyelamatkan kota itu bila terdapat orang-orang benar.
Tuhan mempertimbangkan permohonan Abraham, tetapi tidak ditemukan bahkan sepuluh orang benar pun di sana. Karena itu, penghukuman atas kota tersebut merupakan tindakan Allah yang adil, benar, dan tanpa kecurangan.
Firman ini menegaskan bahwa keadilan Tuhan tidak pernah keliru dan keputusan-Nya selalu sesuai dengan kebenaran-Nya.
Orang percaya dipanggil untuk memiliki hidup yang dibarui agar mampu membedakan kehendak Allah.
Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.”
Kiranya setiap kita hidup dalam ketundukan kepada kehendak-Nya, sebab Tuhan adalah Gunung Batu yang sempurna dan adil dalam segala jalan-Nya. Biarlah Roh Kudus memperbarui budi dan hati kita, sehingga hidup kita semakin mencerminkan kebenaran dan kesempurnaan Allah.(A27).