Dhaka, Sinata.id – Sebuah keputusan bersejarah mengguncang panggung politik Bangladesh. Mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina secara resmi dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Kejahatan Internasional yang berkedudukan di Bangladesh, pada Senin (17/11/2025).
Vonis dramatis ini merupakan titik puncak dari persidangan yang digelar in absentia (tanpa kehadiran terdakwa) selama beberapa bulan terakhir.
Pengadilan menyatakan Hasina terbukti bersalah atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan. Ia didakwa memerintahkan pasukan keamanan untuk menindak tegas aksi unjuk rasa yang digalang mahasiswa pada tahun lalu, sebuah peristiwa yang menewaskan ribuan jiwa.
Dari Puncak Kekuasaan ke Ambang Vonis Maut
Sheikh Hasina bukanlah nama sembarangan. Ia adalah figura politik paling dominan di Bangladesh dengan warisan politik yang berat.
Putri dari Sheikh Mujibur Rahman, Bapak Pendiri Bangladesh ini, karier politiknya dibangun dari jalan berliku.
Baca: Sheikh Hasina, Eks PM Bangladesh Dijatuhi Hukuman Mati!
Setelah ayahnya wafat dalam sebuah kudeta, Hasina sempat menjalani hidup di pengasingan sebelum akhirnya kembali dan meraih puncak kekuasaan.
Ia memimpin Bangladesh sebagai Perdana Menteri dalam beberapa periode: 1996-2001, lalu berkuasa lagi secara marathon dari 2009 hingga 2024.
Selama hampir 15 tahun memimpin, ia meninggalkan warisan ambivalen. Di satu sisi, Bangladesh mencatat kemajuan pesat dalam infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan penguatan institusi. Namun di sisi lain, akhir kekuasaannya diwarnai kontroversi berdarah.
Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa yang Berujung Tragedi
Batu sandungan terbesar dalam pemerintahannya terjadi pada pertengahan 2024. Gelombang protes yang dipelopori mahasiswa meluas menjadi krisis nasional.
Dalam sidang, jaksa penuntut menggambarkan tindakan kekerasan sistematis yang didalangi Hasina.
Aparat keamanan yang berada di bawah komandonya dituding menggunakan senjata mematikan, termasuk helikopter, drone, dan senjata api berat, untuk membubarkan demonstran.
Tuduhan paling berat adalah bahwa Hasina secara langsung menyuruh pasukannya melakukan “pembunuhan massal” terhadap para mahasiswa yang tengah berunjuk rasa.
Peristiwa itulah yang menjadi dasar vonis kejahatan terhadap kemanusiaan yang dijatuhkan kepadanya.
Babak Baru Dramatis dan Implikasi bagi Bangladesh
Vonis hukuman mati ini menandai babak paling kelam dan dramatis dalam perjalanan panjang Sheikh Hasina.
Jika benar dieksekusi, ini akan menjadi preseden sejarah pertama di Bangladesh: seorang mantan pemimpin tertinggi dihukum mati karena kejahatan terhadap kemanusiaan yang terkait dengan protes domestik.
Keputusan pengadilan ini tidak hanya mengakhiri karier seorang pemimpin lama, tetapi juga membawa implikasi besar bagi masa depan Bangladesh, menyentuh isu stabilitas politik dan rekonsiliasi nasional yang paling mendasar. (*)